29 Oktober 2008

SEORANG PENDERITA NSTEMI DENGAN LONG QT SYNDROME

Yusra Pintaningrum, Jatno Karjono

Sindroma QT memanjang (Long QT Syndrome/ LQTS) merupakan sindroma yang melibatkan sistem elektrik jantung. Diperkirakan terjadi pada 1 diantara 5000 orang dan menyebabkan 3000 kematian di Amerika Serikat (AS) setiap tahun. Saat jantung memompa darah, sistem elektrik membutuhkan pengisian ulang diantara denyut. Pada orang dengan LQTS, sistem elektrik jantung membutuhkan waktu lama untuk pengisian ulang. Hal ini membuat jantung peka terhadap masalah irama, sering memicu aritmia sehingga jantung berhenti memompa darah ke seluruh tubuh dan memicu kematian.
LQTS dapat terjadi pada penderita dengan gangguan elektrolit dan pengaruh obat-obatan tertentu. Selain itu, beberapa penelitian menyebutkan abnormalitas repolarisasi kardiak berkaitan dengan iskemia miokard regional. Untuk itu, setiap klinisi harus memahami penderita dengan LQTS, sehingga dapat memberikan penatalaksanaan secara tepat, jika tidak maka akan memperburuk kondisi penderita tersebut. Berikut ini kami bahas seorang penderita infark miokard akut tanpa elevasi segmen ST (Non ST Elevation Myocard Infarct / NSTEMI) yang mengalami LQTS.
Naskah lengkap disini

27 Oktober 2008

SEORANG PENDERITA DENGAN TUMOR DI ATRIUM KANAN


Imam Muslim, Agus Subagjo

Tumor di ruang jantung merupakan penyakit yang sangat jarang dijumpai. Sampai tahun 1950 diagnosis tumor jantung masih berdasarkan pemeriksaan post mortem semata. Dalam satu serial terdiri dari 12.000 otopsi, hanya tujuh yang diidentifikasi sebagai tumor primer dari jantung, dengan insiden 0,001 sampai 0,03 persen. Sebagai pembanding, adanya tumor metastase pada jantung adalah 20 kali lebih sering daripada tumor primer dari jantung, dan telah dilaporkan dalam serial otopsi terdapat lebih dari satu pada lima pasien yang meninggal karena kanker. 1,2
Tumor jantung seringkali mempunyai gejala klinik dan simptom tidak spesifik atau mirip dengan penyakit lain. Bahkan seringkali tumor jantung hanya menimbulkan gejala yang ringan dan dengan pemeriksaan rutin tidak dapat mengidentifikasi adanya tumor. Dengan berkembangnya pemeriksaan ekhokardiografi, Computed Tomografi (CT) dan nuclear magnetic resonance imaging (MRI) mempunyai andil yang sangat besar dalam menegakkan diagnosa preoperatif tumor jantung. 1,3
Sekitar 75% dari tumor jantung secara histologis jinak, dan sisanya ganas. Tumor jinak yang paling banyak adalah miksoma, yang diperkirakan 50% dari total serial kasus klinis pada dewasa dan lebih dari 90% pada serial kasus bedah. Sekitar 75% miksoma terdapat pada atrium kiri, dimana perlekatannya tersering pada regio limbus fossa ovalis. Miksoma juga dapat di temukan pada atrium kanan (15-20 persen), dan lebih jarang lagi pada ventrikel kanan atau kiri serta katup atrioventrikuler. 4,5,6 Selanjutnya rhabdomyoma, lipoma, papillary fibroelastoma, fibroma, hemangioma, teratoma dan beberapa jenis tumor ganas yang kurang lebih seperempat dari tumor jantung antara lain: angiosarcoma, fibrosarcoma, ostesarcoma dan jenis lain. 3,7

naskah lengkap disini

18 Oktober 2008

SeLaMaT!!

Keluarga besar PASKAL mengucapkan:

SELAMAT buat dr. Fadilla yang telah melahirkan putri (anak ke-3) dan dr. Priscilia yang kemarin melahirkan putra pertamanya, di RS. Husada Utama.. semoga menjadi anak yang saleh, patuh pada orang tua, sehat-sehat selalu, cerdas, dan berguna bagi agama nusa dan bangsa.. amin!

06 Oktober 2008

TERAPI STEM CELLS PADA PENYAKIT JANTUNG

Margono, Iswanto Pratanu

Walaupun terjadi kemajuan besar dalam pengobatan dan intervensi, gagal jantung yang diakibatkan oleh kerusakan iskemik yang berhubungan dengan aterosklerosis masih menjadi penyebab utama morbiditas dan mortalitas di negara maju. Bahkan dalam suatu penelitian dikatakan, mortalitas tahunan gagal jantung masih sebesar 7,2 % meskipun telah diberikan terapi medis terbaru.9,17

Mayoritas pasien gagal jantung memiliki riwayat penyakit arteri koroner atherosklerotik. Sebagai etiologi utama gagal jantung, penyakit jantung koroner terjadi pada lebih dari 70% pasien. Pada gagal jantung, sel jantung mengalami perubahan degeneratif, apoptosis dan hipertrofi. Sel yang sekarat atau mati di jantung tidak hanya terdiri dari sel-sel otot jantung, tetapi juga sel vascular atau sel non miogenik lain. Karena hilangnya miosit, jantung meningkatkan produksi jaringan fibrosis, sehingga menyebabkan pembentukan jaringan parut dan berkurangnya kontraktilitas.6,7,19
Transplantasi jantung masih menjadi pilihan terapi untuk pasien pada stadium akhir gagal jantung. Namun banyak hambatan untuk melakukan prosedur ini seperti : sedikitnya jumlah organ donor, reaksi penolakan imunitas, dan komplikasi infeksi dan sebagainya. Karena adanya hambatan-hambatan ini para peneliti mencari terapi alternatif yang dapat secara efektif memperbaiki jantung yang rusak dan secara permanen memulihkan fungsinya.
Naskah lengkap disini

INFARK ATRIAL

Musnidarti, Jatno Karyono

Kasus infark atrial (IA) adalah suatu kondisi yang jarang ditelaah. Infark atrial dideteksi sekitar 0.7-42 persen dari penemuan otopsi infark miokard akut (IMA). Secara elektrokardiografi IA ini juga jarang dikenali, tetapi dilaporkan terjadi 1 – 17 persen pada pasien dengan IMA (Man-Hong Jim, 2004; Chou TC, 1996).

Berdasarkan laporan klinis yang ada, hanya sedikit infark atrial yang terdiagnosis. Mungkin disebabkan dua faktor utama yaitu : pertama, gambaran klinis infark atrial tidak diketahui. Kedua, hasil diagnosis infark atrial hanya berdasarkan elektrokardiogram . Amplitudo yang rendah dari depolarisasi atrial dan repolarisasi atrial yang tertutup oleh kompleks ventrikel selama sinus ritme, menyulitkan diagnosis IA . Selain itu, IA sering terjadi bersamaan dengan infark ventrikel disertai aritmia atrial Tidak ada laporan mengenai hasil diagnosis infark atrial melalui ekokardiografi sebab sukar untuk mengamati gerakan atrial oleh ekokardiografi konvensional (Sasaki T, 1982; Liu, 1961).
Pada rangkaian 400 kasus otopsi yang dilakukan oleh studi klinikopatologik tentang infark atrial, didapatkan 46 kasus otopsi terbukti mengalami infark miokard akut atau infark lama. Mayoritas kasus dari IA ditemukan di atrium kanan (81-98%) dan atrial appendage kanan (RAA) terjadi 78% dari right-sided infarct dan bisa menghasilkan thrombus formation. Keterlibatan biatrial relatif sering (19-24%). Tempat lainnya adalah di dinding lateral atrial kanan, regio sinus nodus dan dinding posterolateral atrium kiri, dinding posterior atrial kanan dan aurikel atrial kiri. Didapatkan juga infark atrial disertai infark posterior ventrikel kiri disebabkan oleh lesi proksimal arteri koroner kanan, terutama sekali stenosis atau obstruksi berat (Chida K, 1992 , Man-Hong Jim, 2004).
Naskah lengkap disini

Media Edukasi dan Silaturahmi Alumni & PPDS Kardiologi Unair

Non Scholae Sad Vitae

Google
WWW Blog ini