27 Maret 2012

Penatalaksanaan Kardiovaskular Perioperatif pada Pasien Usia Lanjut


Fani Suslina Hasibuan, Jusri Ichwani

Tidak dapat disangkal bahwa angka morbiditas dan mortalitas penderita usia lanjut baik di negara maju maupun berkembang lebih tinggi dari populasi dewasa muda. Di Indonesia, pada awal abad 21, terdapat lebih banyak usia lanjut. Dari 1,2 juta orang yang mencapai usia lanjut, satu juta diantaranya hidup di negara-negara berkembang, termasuk Indonesia. Dengan perkembangan pemahaman dan sarana kesehatan yang cukup baik, akan semakin tinggi umur harapan hidup manusia dan diharapkan dapat mencapai lebih dari 70 tahun. Sebagian dari penderita usia lanjut tersebut akan mengalami pembedahan baik elektif maupun darurat.

Prevalensi penyakit kardiovaskuler meningkat seiring meningkatnya umur, dan diestimasikan bahwa jumlah usia tua diatas 65 tahun meningkat 25-35% 30 tahun mendatang, dan jumlah yang akan mengalami prosedur operasi juga meningkat. Di Amerika 27 juta pasien menjalani operasi non kardiak,dan 50.000 diantaranya mengalami iskemi miokard perioperatif. Lebih dari 50% kematian perioperatif disebabkan karena cardiac events.

Naskah lengkap disini


Anemia Pada Gagal Jantung Kronis


Fitri Rahmah, Esti Hindariati

Gagal jantung kronis (GJK) adalah masalah kesehatan masyarakat yang berkembang dengan cepat dan merupakan suatu tahap akhir dari kondisi yang mengenai jantung. Sekitar 5 juta orang di Amerika Serikat dan 7 juta orang di Eropa mengalami gagal jantung kronis dimana merupakan penyebab kematian utama di dunia barat serta menghabiskan biaya kesehatan sekitar 25 milyar dolar AS tiap tahunnya.

Gagal jantung merupakan suatu kondisi patologis dimana jantung tidak mampu memompa darah untuk memenuhi kebutuhan metabolisme jaringan yang dapat disebabkan oleh kematian miosit, disfungsi miosit, remodelling ventrikel atau kombinasi dari ketiganya. Utilisasi energi yang abnormal, iskemia dan gangguan neurohormonal dapat menyebabkan perburukan dari perjalanan gagal jantung.

naskah lengkap disini

21 Maret 2012

20 Maret 2012

PENANGANAN KEGAGALAN TROMBOLISIS PADA INFARK MIOKARD AKUT


Edmond Leonard, Bambang Herwanto

Penyakit kardiovaskuler merupakan penyebab kematian nomor satu di dunia, diperkirakan 17,3 juta kematian setiap tahun, dimana 7,3 juta kematian disebabkan oleh penyakit jantung koroner, dimana 3 juta diantaranya merupakan kasus ST elevation myocardial infarction (STEMI). Di Amerika terdapat 650.000 kasus sindroma koroner akut baru dan 450.000 kasus rekuren setiap tahun. Hasil survei kesehatan nasional pada tahun 2001 menunjukkan bahwa 26,3% penyebab kematian adalah penyakit jantung dan pembuluh darah, kemudian diikuti oleh penyakit infeksi, pernafasan, pencernaan, neoplasma dan kecelakaan lalu lintas.

Infark miokard akut perludiagnosis yang cepat berdasarkan keluhan nyeri dada, elektrokardiografi dan laboratorium enzim jantung serta penanganan yang cepat, karena ini akan mempengaruhi tingkat keberhasilan terapi.Terapi utama pada STEMI adalah reperfusi koroner, baik secara mekanik dengan Percutaneus Coronary Intervention (PCI) dan secara medikamentosa (trombolisis) yang bertujuan untuk menormalkan aliran koroner sehingga mengurangi luasnya infark, meminimalisasi kerusakan miokard, menyelamatkan fungsi ventrikel kiri dan menurunkan angka kematian.

selengkapnya baca disini

Media Edukasi dan Silaturahmi Alumni & PPDS Kardiologi Unair

Non Scholae Sad Vitae

Google
WWW Blog ini