16 Juli 2008

INTRAVENOUS-RELATED INFECTION

Gusti Rifansyah, Nasronuddin

Infeksi nosokomial merupakan suatu masalah besar dan menghamburkan biaya besar di rumah sakit. Infeksi nosokomial banyak terjadi di ruang rawat intensif pada kasus pasca bedah dan kasus dengan pemakaian infus dan kateter lama yang tidak diganti sesuai prosedur standar pencegahan infeksi rumah sakit (Zulkarnain I, 2006).
Infeksi nosokomial diperkirakan terdapat pada lebih dari 2 juta penderita. Usaha-usaha untuk menurunkan resiko infeksi mendapat tantangan dengan semakin meningkatnya jumlah penderita dengan kondisi immunocompromized , bakteri yang resisten terhadap antibiotik, superinfeksi oleh jamur dan virus serta oleh adanya tindakan dan alat-alat invasif (Weinstein RA, 2005).
Infeksi yang berhubungan dengan penggunaan alat-alat kesehatan (device-associated infections) terutama pneumonia oleh karena penggunaan ventilator, infeksi aliran darah pada penggunaan kateter vena sentral serta infeksi saluran kemih oleh karena pemakaian kateter, merupakan ancaman terbesar terhadap keselamatan penderita di ruang rawat intensif (ICU) (Rosenthal VD et al, 2006). Pada umumnya kolonisasi bakteri pada kateter vena sentral merupakan sumber terjadinya sepsis nosokomial dan terdapat pada sekitar 23,5-66% dari keseluruhan kasus bakteriemia yang terjadi selama perawatan di rumah sakit (Dunser MW et al, 2005). Berdasarkan beberapa penelitian, telah diidentifikasi berbagai faktor resiko independen terjadinya infeksi nosokomial (tabel 1) (Eggimann P et al,2001)

Baca lengkap disini

Media Edukasi dan Silaturahmi Alumni & PPDS Kardiologi Unair

Non Scholae Sad Vitae

Google
WWW Blog ini