11 Agustus 2011

Exercise Stress Test pada wanita

Depri Sumantha, Budi S. Pikir

Penyakit jantung masih merupakan penyebab kematian pertama pada wanita di Amerika Serikat, lebih banyak wanita yang meninggal karena penyakit jantung dibanding pria. Wanita yang menderita penyakit jantung koroner memiliki prognosis yang lebih buruk di banding pria dengan penyakit yang sama.
Diperlukan evaluasi untuk mendeteksi secara dini penyakit jantung koroner pada wanita serta dapat dilakukan strategi penatalaksanaan yang tepat. Diagnosis penyakit jantung koroner pada wanita cukup sulit. Media diagnostik yang digunakan untuk mendeteksi penyakit jantung koroner pada wanita memiliki sensitifitas dan spesifisitas yang lebih rendah dibanding pada pria.
Perkembangan terakhir menyebutkan EST merupakan metode diagnosis yang paling sering digunakan pada untuk mendiagnosis penyakit jantung koroner pada wanita. EST dengan rekaman elektrokardiografi (EKG) merupakan pilihan utama pemeriksaan secara noninvasif yang digunakan untuk mendiagnosis penyakit jantung koroner.
Guidelines American Heart Association/American College of Cardiology (AHA/ACC)
untuk Exercise Testing dan Guidelines tahun 2005 the Role of Noninvasive Testing in the Clinical Evaluation of Women with Suspected Coronary Artery Disease merekomendasikan EST dengan rekaman EKG menjadi pilihan utama diagnostik pada wanita dengan keluhan angina yang memiliki faktor resiko sedang, meskipun hasil rekaman EKG pada saat istirahat normal.

Makalah lengkap disini

EFEK IMUNOMODULATOR STATIN DAN KAITANNYA TERHADAP REDUKSI ATEROSKLEROSIS

Oleh Elok N Artiko/Ari Baskoro
Aterosklerosis dan penyakit kardiovaskular (PKV) memakan banyak korban jiwa. Lebih dari 81 juta masyarakat Amerika menderita PKV, dan menjadikannya penyebab utama kematian pada masyarakat tersebut. Pada 2006, PKV bertanggung jawab terhadap setidaknya satu dari 6 kematian di Amerika. Diperkirakan tiap 25 detik satu orang terkena coronary attack, dan diperkirakan tiap menit-nya seseorang meninggal (Lloyd-Jones, 2010).
Penelitian terbaru menunjukkan inflamasi memegang peran kunci pada penyakit jantung koroner (PJK) dan beberapa manifestasi lain aterosklerosis. Sel-sel imun mendominasi lesi awal aterosklerosis, molekul efektornya mempercepat progresi lesi, dan aktivasi inflamasi yang akhirnya menyebabkan sindrom koroner akut (SKA) (Hansson, 2005). Penelitian klinis statin menunjukkan penurunan mortalitas kardiovaskular yang bermakna pada penggunaan statin, hal ini didukung oleh berbagai penelitian in vitro maupun in vivo yang menunjukkan statin memiliki efek imunomodulator terhadap inflamasi dalam hal ini aterosklerosis. Tetapi, masih menjadi kontroversi mengenai keuntungan tersebut dikarenakan efek penurun kolesterol statin atau dikarenakan cholesterol-independent effects (efek pleiotropik) terhadap fungsi vaskular, pertumbuhan plak, ruptur plak atau trombosis (Palinski, 2002).
Makalah lengkap dapat dilihat disini

Kejadian Kardiovaskular terkait Penyakit Ginjal Kronis

Oleh Elok N Artiko/Pranawa

Penyakit ginjal kronis (PGK) merupakan sindroma klinis yang muncul dikarenakan penurunan fungsi ginjal secara menetap akibat kerusakan nefron. Proses penurunan fungsi ginjal ini berjalan secara kronis dan progresif yang pada akhirnya peasien akan jatuh pada kondisi penyakit ginjal terminal (PGT) atau end-stage renal disease (ESRD) (Wali et al, 2005). Harapan hidup pasien PGT usia 49 tahun diperkirakan 7,1 tahun dibandingkan kanker kolon 8,6 tahun, kanker prostat 12,8 tahun, dan 29,8 tahun pada populasi umum (Johnson et al, 2003).
Angka kematian pasien PGT lebih dari 50% disebabkan oleh penyakit kardiovaskular (PKV). Tingginya angka mortalitas pada pasien PGK menyebab banyak pasien tidak cukup bertahan sebelum jatuh pada keadaan PGT (Keane et al, 2005). Kejadian kardiovaskular sebagai penyebab kematian pada populasi ini adalah infark miokard akut (IMA) dan sudden cardiac death (Wali et al, 2005; Paraskevas et al, 2010).
Pengobatan yang tepat dan efektif penyakit kardiovaskuler pada pasien PGK berpotensi meningkatkan status fungsional dan kelangsungan hidup pasien PGK.
Makalah lengkap dapat dilihat disini

Media Edukasi dan Silaturahmi Alumni & PPDS Kardiologi Unair

Non Scholae Sad Vitae

Google
WWW Blog ini