18 Desember 2011

CONGESTIVE HEPATOPATHY

Jehan Wiendrati Roostarini, Jeffrey D. Adipranoto
Congestive hepatopathy merupakan kelainan hati yang sering dijumpai pada penderita gagal jantung. Kelainan ini ditandai dengan adanya gejala klinis gagal jantung (terutama gagal jantung kanan), tes fungsi hati yang abnormal dan tidak ditemukan penyebab lain dari disfungsi hati (Allen, 2008; Lau, 2002). Congestive hepatopathy juga dikenal dengan istilah cardiac hepatopathy, nutmeg liver, atau chronic passive hepatic congestion. Bila kondisi ini berlangsung lama akan mengakibatkan timbulnya jaringan fibrosis pada hati, yang sering disebut dengan cardiac cirrhosis atau cardiac fibrosis. Meskipun cardiac cirrhosis menggunakan istilah sirosis, jarang memenuhi kriteria patologis sirosis. Congestive hepatopathy ini sangat sulit dibedakan dari sirosis hati primer karena klinisnya relatif tidak spesifik. Tetapi tidak sama seperti sirosis yang disebabkan oleh hepatitis virus atau penggunaan alkohol, pengobatan ditujukan pada pengelolaan gagal jantung sebagai penyakit dasar (Bayraktar, 2007; Myers, 2003; Giallourakis, 2002; Wanless, 1995).
Lihat disini

10 Desember 2011

Stroke Perdarahan pada penderita Infektif Endokarditis

Lima Peni, J.Nugroho Eko Putranto

Endokarditis infeksiosa (IE) adalah infeksi mikroba endovaskuler pada struktur kardiovaskuler (katup jantung dan endokardium atrial dan ventrikel) termasuk endoarteritis pembuluh darah besar intrathorak (patent ductus arteriosus, arteri-venous shunt dan coarctacio aorta) atau benda asing intrakardiak (katup jantung buatan, lead ICD, surgically cardiac conduits). Insiden IE sebesar 2-4 kasus per 100,000 populasi di US sedangkan pada pasien dengan katup prosthetik mitral, resiko terjadinya endokarditis sebesar 5% per tahun. Angka mortalitas pada era sebelum antibiotik mencapai 100%, sedangkan setelah ditemukannya antibiotik menurun menjadi 20-50%. Data lain menyebutkan angka mortalitas di rumah sakit (in hospital mortality) berkisar antara 9,6 % sampai 26 % dan angka kematian dalam 1 tahun sebesar 20,6 % sampai 37%.

Komplikasi neurologi IE merupakan komplikasi yang sangat berbahaya dan menjadi salah satu penyebab kematian pada IE . Insiden komplikasi sistem saraf pusat diperkirakan sebesar 20% hingga 40% dari seluruh kasus IE. Komplikasi tersebut dapat berupa stroke emboli sampai stroke perdarahan. Pada suatu studi serial menemukan sebanyak 3-7 % adalah stroke perdarahan. Penanganan IE dengan komplikasi ini sulit dan mempunyai resiko yang tinggi terjadinya kematian.

Lihat disini

06 Desember 2011

PERAN GALECTIN-3 PADA GAGAL JANTUNG KRONIK

Faizal Pamewa, Iswanto Pratanu

Gagal jantung merupakan masalah medis yang besar dan masalah epidemiologi yang luas. Penelitian-penelitian terakhir, baik pada gagal jantung akut maupun kronik, menunjukkan hal ini masih terkait dengan tingginya morbiditas dan mortalitas (Lok, 2010). Gagal jantung merupakan disfungsi mekanik yang melibatkan berbagai interaksi mekanisme patofisiologis yaitu inflamasi, tissue remodelling, sinyal neurohormonal dan endokrin serta interaksi sistem ginjal dan saraf (Yanavitski, 2011). Identifikasi dini pada pasien beresiko tinggi dapat menyebabkan outcome yang baik dan biomarker memiliki nilai klinis yang penting dalam hal ini (Lok, 2010).

Meskipun dalam mendiagnosis dan stratifikasi resiko gagal jantung telah mengalami kemajuan, kita masih kekurangan alat untuk mendeteksi secara dini dan untuk memprediksi prognosisnya. Beberapa biomarker telah digunakan untuk mendiagnosis dan memprediksi prognosis pasien gagal jantung. Baru-baru ini, galectin-3 diusulkan sebagai biomarker baru (De Boer, 2011). Pada penelitian microarray, galectin-3 adalah salah satu mediator yang paling kuat yang banyak diekspersikan pada gagal jantung (Lin, 2009).


Lihat
disini

Media Edukasi dan Silaturahmi Alumni & PPDS Kardiologi Unair

Non Scholae Sad Vitae

Google
WWW Blog ini