26 Agustus 2008

SICILIAN GAMBIT SUATU PENDEKATAN ALTERNATIF DALAM PENGKLASIFIKASIAN OBAT-OBATAN ANTI-ARITMIA

Saskia D Handari, Budi Baktijasa

Sebelum tahun 1960-an, pengklasifikasian obat-obatan anti-aritmia (OAA) belum menjadi perhatian para ahli karena kurangnya OAA yang tersedia pada saat itu. Hingga pada tahun 1950-an, misalnya, hanya ada dua jenis OAA yang tersedia yakni quinidine (diperkenalkan oleh Walter Frey pada tahun 1918) dan procainamide (ditemukan oleh Mark tahun 1951). Jenis OAA mulai bertambah jumlahnya pada tahun 1950 ketika Southworth memperkenalkan lidocaine dan ketika Harris-Kokernot menemukan efek anti-aritmia diphenylhidantoin. Selanjutnya Vaughan William pada tahun 1963 memperkenalkan obat pronethanol, suatu jenis obat beta-adrenergic receptor blocker yang memiliki efek anti-aritmia. Dengan makin bertambahnya jumlah OAA, para ahlipun mulai merasa pentingnya suatu pengklasifikasian, yang diharapkan dapat mempermudah pemahaman dan penggunaan obat-obatan anti-aritmia.1,2

Pada tahun 1970-an diperkenalkan dua sistem pengklasifikasian OAA, yakni yang dikembangkan oleh Singh dan Vaughan William (1970) dan oleh Hoffman dan Bigger (1971). Singh-Vaughan William mengkategorikan OAA atas empat kelas berdasar kerja elektrofisiologinya, yakni kelas-kelas I (sodium-channel blocker), II (beta-adrenergic receptor blockers), III (outward potassium conductance blockers) dan IV (calcium channel blockers). Sedangkan Hofman dan Bigger membagi OAA atas dua kelas, yakni obat-obatan yang bekerja mengurangi Vmax serta menekan eksitasi otot jantung (seperti quinidine dan procainamide) dan obat-obatan yang bekerja tanpa mengurangi Vmax dan tidak menghambat eksitasi otot-otot jantung. Dalam perjalanan selanjutnya, sistem klassifikasi Vaughan William lebih banyak digunakan, meskipun sebenarnya sistem ini juga mengadopsi dasar klasifikasi dari Hofman-Bigger dan ahli-ahli yang lain. Tahun 1974, misalnya, Singh memasukan konsep Hofman-Bigger kedalam sistem Singh-Vaughan William dan karenanya membagi kelas I klasifikasi Singh-Vaughan William menjadi sub-kelas Ia (obat yang mengurangi Vmax dan memperpanjang repolarisasi) dan Ib (obat yang mengurangi Vmax dan memperpendek repolarisasi). Harrison (1981) kemudian menambah sub-kelas Ic (obat yang mengurangi Vmax dan tidak mempengaruhi repolarisasi) untuk melengkapi klasifikasi Vaughan William. 1,2 Karena itu, klasifikasi Singh-Vaughan William yang ada saat ini bukan semata-mata didasarkan pada klassifikasi Singh-Vaughan William, namun hakekatnya merupakan kombinasi ide dari ahli-ahli lainnya. Karena itu pulalah, beberapa ahli menyebut klasifikasi Vaughan William ini sebagai klasifikasi Singh-Hauswirth-Harrison-Vaughan William (S-H-H-VH).3

Naskah lengkap disini

Slide disini

Media Edukasi dan Silaturahmi Alumni & PPDS Kardiologi Unair

Non Scholae Sad Vitae

Google
WWW Blog ini