11 November 2010

NYERI DADA


Krisna Indrawanto, Yudi Her Octaviono
Nyeri dada merupakan salah satu keluhan yang sering dikeluhkan oleh penderita. Sebagian besar penderita merasa takut apabila nyeri tersebut disebabkan oleh penyakit jantung maupun paru. Diagnosa yang tepat tergantung dari pemeriksaan fisik dan anamnesa pada penderita seperti sifat nyeri, lokasi, penyebaran, waktu, serta faktor pencetus yang menimbulkan nyeri dada tersebut. Salah satu bentuk nyeri dada yang paling sering terjadi adalah angina pektoris yang merupakan gejala penyakit jantung koroner yang bersifat progresif dan sering menyebabkan kematian, sehingga nyeri dada ini memerlukan pemeriksaan lebih lanjut serta penanganan yang serius agar diagnosis dapat segera ditegakkan dan terapi dapat segera diberikan. Agar kita dapat menegakkan diagnosa dengan tepat, maka kita perlu mengetahui lebih jauh jenis nyeri dada yang dapat disebabkan oleh berbagai macam kelainan organ tubuh.

Angina pektoris merupakan salah satu jenis nyeri di daerah dada yang dirasakan seperti rasa tercekik, dicengkeram, atau tertekan didaerah retrosternal yang menjalar ke lengan kiri daerah ulna, hal ini dapat juga menjalar ke lengan kanan atau pada kedua lengan, kadang-kadang dapat disertai penjalaran ke daerah leher, rahang, dan tenggorokan. Untuk mengevaluasi nyeri dada dari seorang penderita bukanlah suatu hal yang mudah. Harus dapat dibedakan apakah nyeri dada tersebut berasal dari jantung atau bukan. Kesalahan diagnosis akan merugikan penderita baik dari segi ekonomi maupun kejiwaan. Nyeri dada akan dengan mudah diinterpretasikan bila sifat nyerinya khas dan diikuti oleh gejala-gejala yang patognomonis. Namun banyak penyakit yang berasal dari rongga dada dan organ-organ dibawah diafragma yang dapat menyebabkan keluhan nyeri dada yang menyerupai angina.

Naskah selengkapnya disini

Media Edukasi dan Silaturahmi Alumni & PPDS Kardiologi Unair

Non Scholae Sad Vitae

Google
WWW Blog ini