19 September 2010

AMPLATZER DUCT OCCLUDER ON ADULT PATIENT WITH PATENT DUCTUS ARTERIOSUS


Ika Krisnawati, Jatno Karjono, Mahrus A Rahman

Patent Ductus Arteriosus (PDA) merupakan kelainan jantung yang sering ditemukan dengan perkiraan sebesar 15% pada kasus penyakit jantung congenital dewasa atau sekitar 1 dari 2000 kelahiran. Kelainan ini terjadi akibat adanya kegagalan penutupan ductus arteriosus yang normalnya terjadi saat lahir. Adanya defek yang besar mengakibatkan berkurangnya usia hidup dengan tingkat mortalitas sebesar 0.5% pertahun, dan rata-rata kematian terjadi pada dekade ketiga atau keempat. Tingkat mortalitas pada usia 30 tahun sebesar 20 % dan meningkat 4% setiap tahunnya.

Direkomendasikan dilakukan penutupan PDA tidak hanya untuk kasus yang simptomatis dengan defek yang besar, tetapi dengan tujuan untuk mencegah timbulnya infective endarteritis, yang biasanya terjadi pada duktus ukuran kecil dengan perkiraan insiden 0.45% per tahun (Rekomendasi klas IIa Level of Evidence C Guideline GUCH 2008 ). Selain itu juga penutupan PDA juga bertujuan untuk mencegah terjadinya komplikasi lain seperti hipertrofi ventrikel dengan gagal jantung kongestif, penyakit vascular paru termasuk sindroma Eisenmenger, pertumbuhan terhambat,, aneurisma dan kalsifikasi duktus (rekomendasi klas I Level of Evidence C Guideline GUCH 2008).

Tehnik penutupan melalui pembedahan merupakan tindakan yang efektif tetapi mempunyai resiko morbiditas dan mortalitas yang tinggi terutama akibat thorakotomi pada pasien dewasa. Perubahan degeneratif seperti kalsifikasi atau aneurisma akan mempersulit tindakan operasi dan menyebabkan penggunaan prosedur yang lebih rumit lagi seperti penggunaan total cardiopulmonary bypass dan trans-aortic patch closure. Selain itu juga dengan makin bertambahnya usia maka keluhan dan gejala yang timbul akan semakin bervariasi seperti gagal jantung, kardiomegali, hipertensi pulmonal dan aritmia. Hal ini akan mengakibatkan peningkatan efek samping akibat tindakan operasi. Suatu studi melaporkan mortalitas sebesar 3,5 – 18% akibat tindakan koreksi pembedahan pada kasus GUCH dengan hipertensi pulmonal. Dan dengan semakin bertambahnya usia, resiko operasi akan diperberat dengan adanya penyakit penyerta.

Perkembangan teknologi dan peningkatan kualitas kateter, sheath, wires serta retrieval equipment dan kemajuan tehnik pencitraan noninvasif sehingga dapat mengidentifikasi variasi anatomi duktus menyebabkan kemajuan tehnik penutupan secara transkateter. Saat ini keuntungan penutupan PDA secara transkateter lebih besar bila dibandingkan dengan tindakan operasi seperti resiko tindakan yang lebih ringan, rawat inap yang lebih singkat, tingkat keberhasilan yang tinggi, tidak adanya skar serta biaya yang lebih murah. Suatu studi melaporkan bahwa insidens residual PDA pada ADO lebih rendah bila dibandingkan dengan tindakan operasi.


Naskah selengkapnya disini

Tidak ada komentar:

Media Edukasi dan Silaturahmi Alumni & PPDS Kardiologi Unair

Non Scholae Sad Vitae

Google
WWW Blog ini