22 Agustus 2008

RISIKO STENT THROMBOSIS

Andrianto, Iwan N. Boestan
Saat ini, lebih dari 80% kasus intervensi koroner diluar negeri dilaksanakan dengan pemasangan stent. Keadaan yang serupa terjadi pula di negara kita dimana pemasangan stent telah dimulai sejak tahun 1992 dan jumlahnya terus makin bertambah. Hal demikian bisa dimengerti, karena stent memiliki keunggulan dibanding balloon angioplasty dalam hal pencegahan penutupan arteri mendadak (abrupt vessel closure), dapat mengurangi angka revaskularisasi arteri bermasalah (target vessel revascularization), dan telah terbukti dapat mengurangi risiko penyumbatan kembali setelah intervensi (restenosis).
Keberhasilan jangka panjang dari pemasangan stent koroner terkendala oleh kejadian restenosis. Angka kejadian restenosis meningkat seiring dengan peningkatan jumlah pemasangan stent. Angka kejadian restenosis berkisar antara 10% sampai dengan 58% tergantung dari karakteristik lesi di arteri koroner dan variabel-variabel yang ada pada pasien. Sebagai upaya pencegahan terjadinya kejadian restenosis maka muncul terobosan teknologi berupa penggunaan drug-eluting stent (DES).
Naskah lengkap disini

Tidak ada komentar:

Media Edukasi dan Silaturahmi Alumni & PPDS Kardiologi Unair

Non Scholae Sad Vitae

Google
WWW Blog ini