Cost besar menghasilkan outcome besar hal yang wajar, cost besar menghasilkan outcome kecil atau sama dengan cost yang lebih rendah tidak efektif dan tidak efisien. Seorang dokter harus mampu memilih obat dengan cost terrendah menghasilkan outcome yang lebih besar atau minimal sama dengan obat yang costnya lebih besar. Perlu disadari tidak semua obat murah mempunyai efektivitas biaya (efisien) lebih besar begitu juga sebaliknya, dengan mempertimbangakan outcome yang dicapai, biaya evaluasi yang diperlukan terkadang obat mahal lebih efisien. Untuk menentukan pilihan obat antihipertensi yang lebih efisien Evaluasi ekonomi klinik atau yang lebih dikenal Farmakoekonomi dapat membantu dalam mengambil keputusan. Farmakoekonomi secara ringkas dapat didefinisikan sebagai penelitian untuk mengidentifikasi, mengukur, dan membandingkan biaya dengan outcome pengobatan.
Banyaknya golongan obat antihipertensi dengan harga yang beragam selain pertimbangan indikasi yang tepat pertimbangan Farmakoekonomi tidak boleh dikesampingkan, betapapun tinggi tingkat kepatuhan minum obat penderita tanpa didukung daya beli yang memadai keajegkan pengobatan tidak akan terjamin. Atas dasar data diatas penelitian Farmakoekonomi ini akan membandingkan efektivitas biaya penggunaan Calsium Channel Blocker (CCB) Amlodipin (tidak tersedia di Askes) dan Nifedipin (tersedia di Askes/Askes maskin) pada terapi hipertensi di Poli Jantung RSU Dr. Soetomo Surabaya. Untuk menilai hasil terapi (outcome) digunakan kriteria JNC VII.
Naskah lengkap disini