Penilaian fungsi jantung secara non invasif sangat penting dalam bidang kardiologi klinis dan sampai sekarang echokardiografi masih merupakan modalitas pilihan pertama untuk menilai fungsi jantung. Penilaian fungsi jantung dengan teknik echokardiografi konvensional dapat dikatakan cukup subyektif. Fungsi global ventrikel kiri diestimasi dari volume ventrikel pada akhir fase diastolik dan sistolik dan dihitung menggunakan rumus yang menyedernakan bentuk ruang ventrikel. Penebalan dan gerakan segmen dinding jantung juga diestimasi secara visual. Cara ini hanya memungkinkan penilaian kontraksi radial miokard padahal kontraktilitas jantung terdiri dari penebalan (circumferential), pemendekan (longitudinal) dan perputaran (torsion / twisting). Jelas pendekatan kualitatif ini memiliki kelemahan seperti ketergantungan pada kejelian visual pemeriksa, variabilitas intraobserver dan interoberver yang besar, dan ketidakmampuan mendeteksi kelainan pada daerah yang kecil.1,2
Speckle tracking echocardiography (STE) adalah metode non invasif terbaru untuk secara kuantitatif menilai fungsi global dan regional dari vantrikel kiri. STE memungkinkan penilaian deformasi miokard yang angle independent. Sebelum penemuan STE, satu-satunya cara penilaian kontraktilitas jantung yang tidak dipengaruhi sudut pengambilan gambar adalah tagged cardiac magnetic resonance (cMR). Keterbatasan modalitas ini adalah frame rate gambar yang rendah, biayanya mahal serta analisa datanya kompleks dan memakan waktu. Sebab itu, STE mulai dipromosikan sebagai alternatif dan metode ini telah divalidasi oleh teknik sonomicrometry, tagged cMR and colour-coded tissue Doppler echocardiography. Beberapa penelitian telah menunjukkan akurasi dan konsistensi metode ini
Naskah lengkap disini
11 Desember 2009
Speckle Tracking Echocardiography
Emile Parapat, Budi Susetyo Pikir
Langganan:
Postingan (Atom)
Media Edukasi dan Silaturahmi Alumni & PPDS Kardiologi Unair
Non Scholae Sad Vitae