Gagal jantung merupakan masalah medis yang besar dan masalah epidemiologi yang luas. Penelitian-penelitian terakhir, baik pada gagal jantung akut maupun kronik, menunjukkan hal ini masih terkait dengan tingginya morbiditas dan mortalitas (Lok, 2010). Gagal jantung merupakan disfungsi mekanik yang melibatkan berbagai interaksi mekanisme patofisiologis yaitu inflamasi, tissue remodelling, sinyal neurohormonal dan endokrin serta interaksi sistem ginjal dan saraf (Yanavitski, 2011). Identifikasi dini pada pasien beresiko tinggi dapat menyebabkan outcome yang baik dan biomarker memiliki nilai klinis yang penting dalam hal ini (Lok, 2010).
Meskipun dalam mendiagnosis dan stratifikasi resiko gagal jantung telah mengalami kemajuan, kita masih kekurangan alat untuk mendeteksi secara dini dan untuk memprediksi prognosisnya. Beberapa biomarker telah digunakan untuk mendiagnosis dan memprediksi prognosis pasien gagal jantung. Baru-baru ini, galectin-3 diusulkan sebagai biomarker baru (De Boer, 2011). Pada penelitian microarray, galectin-3 adalah salah satu mediator yang paling kuat yang banyak diekspersikan pada gagal jantung (Lin, 2009).
Lihat disini