AKHTAR FAJAR M, ARI BASKORO
Pada beberapa dekade terakhir ini, pemahaman tentang patogenesis aterosklerosis telah mengalami banyak perubahan. Sebelumnya, pemahaman mengenai masalah utama aterosklerosis hanya dianggap sebagai “plumbing problem” saja. Derajat stenosis pada angiogram dan juga gejala dan tanda-tanda iskemia yang menunjukkan gangguan perfusi jaringan target, merupakan sarana utama untuk mengevaluasi aterosklerosis. Pemahaman tentang patofisiologi penyakit ini, kini telah memasuki era baru yang didasarkan pada pemahaman tentang biologi dan penilaian kritis patobiologi dari aterotrombosis. Pandangan biologis terkini telah mengungkap bahwa komplikasi trombotik seperti infark miokard, tidak selalu disebabkan oleh penyempitan pembuluh darah akibat stenosis yang berat (Packard, 2008).
Penelitian terbaru menunjukkan bahwa inflamasi berperan penting pada kejadian penyakit jantung koroner (PJK) dan beberapa manifestasi aterosklerosis lainnya. Dominasi sel-sel imun akan mengawali pembentukan lesi aterosklerosis, lalu efektor molekul sel ini mempercepat progresifitas lesi dan akhirnya aktivasi inflamasi akan menyebabkan sindroma koroner akut (Hansson, 2005). Pemaparan mengenai bahasan ini akan menitikberatkan pada pemahaman tentang peranan inflamasi terhadap patogenesis aterosklerosis. Hal ini akan memperlihatkan bahwa aterosklerosis, penyebab utama PJK, merupakan suatu penyakit inflamasi dimana mekanisme imun berinteraksi dengan faktor resiko metabolik untuk mengawali, memperburuk dan mengaktivasi lesi aterosklerosis pada sistem arteri.
Naskah selengkapnya disini