26 November 2008

Renungan..

Kemarin, 26 November 2008, kardiologi menyelenggarakan kajian mengenai Keluarga SAMARA oleh Ust. drh. Hamy Wahjunianto, mantan direktur YDSF..
dibawah ini adalah ringkasan dari kajian tersebut:
- saat ini jarang ortu yang mendesign putrinya untuk menjadi istri yang hebat untuk suaminya atau ibu yang hebat untuk anaknya.. padahal penting sebelum menuju pernikahan..
- pada dasarnya, kecerdasan kinestetik pada anak sampai umur 8 tahun.. kecerdasan kinestetik ini mendorong kemampuan IQ-nya.. jadi.. jangan terlalu khawatir dengan tingkah laku anak seperti naek tangga sampai atas, dsb..
- menjadi ortu sepenuhnya akan mengubah kehidupan kita.. dan kita harus siap.. betapapun siap kita, keikhlasan, kreatifitas, improvisasi tetap perlu untuk mendampingi buah hati..
- tidak ada ortu yang sempurna, namun kita dapat menjadi ortu yang hebat. sebenarnya kita bisa kasih "kuisioner" untuk anak, sbenarnya apa yang diinginkan oleh anak, terus tanggapan mereka mengenai kita bagaimana..
- pada dasarnya, untuk menjadi wonder kids membutuhkan 3 prinsip utama: yaitu wonder parent, wonder teacher, dan wonder school.. sebenarnya, ciri sekolah yang baik misalnya ada perubahan perilaku menuju kebaikan pada anak, kemudian anak dapat membaca alquran dengan baik.
- anak mungkin gagal untuk mematuhi perintah kita, namun anak tidak mungkin gagal untuk meniru kelakuan kita.
- perlu direnungi: apakah anak banyak memberi atau meminta? anak semakin nakal atau ortu yang tidak sabar? anak memahami ortu atau ortu yang memahami anak?
- anak merupakan barang tambang, untuk mendidik perlu waktu yang lama; anak merupakan wadah, yaitu tiap anak beda besar dan ukurannya, dan disinilah kewajiban ortu untuk mengisi penuh; anak merupakan fitrah, yaitu dapat berpotensi menjadi anak yang baik; dan anak merupakan cinta abadi, justru bukan istri atau suami yang malah cinta abadi; dan anak adalah guru terbaik, dimana ortu tumbuh baik beserta anak mereka; dan anak adalah anugerah yang terindah.
-setiap anak dilahirkan jenius, namun jika tidak diexplore seperti harta karun, maka tidak ada apa-apanya.. dan rasa ingin tahu pada anak tidak bisa diimbangi apa pun

demikian ringkasan kajian kemarin, mudah2an bermanfaat.. jangan lupa kita ketemu lagi lanjutan kajian ini bulan depan

19 November 2008

NUTRITIONAL SUPPORT OF THE STRESSED ICU PATIENT


Rosemary A. Kozar, MD, PhD; FrederickA. Moore, MD;Margaret M. McQuigguru MS, RD
diterjemahkan oleh Himawan Wicaksono, Soedarsono

Berbagai kondisi perawatan ICU menyebabkan respon metabolisme yang disebut “respon stress injury”. Respon ini dimediasi oleh sistem saraf pusat disertai peningkatan hormon counter-regulatory (katekolamin, kortikosteroid, glukagon). Systemic inflammatory response syndrome (SIRS) dan peningkatan mediator (TNF-ยต,IL-1, IL-2,IL-6) berperan dalam respon stress injury. Kita perlu mengontrol penyebabnya dan memberi substrat eksogen yang mendukung sistem metabolik.
Respon stress injury menyebabkan peningkatan resting energy expenditure (REE), tergantung tipe dan beratnya pencetus (REE dapat meningkat 100% pada luka bakar, 50% pada sepsis, 40% pada trauma, 30% setelah pembedahan). Untuk memenuhi kebutuhan metabolik, diperlukan mobilisasi substrat. Cadangan glukosa akan berkurang, terjadi glukoneogenesis, serta stimulasi jaringan adiposa untuk melepaskan free fatty acid(FFA). Lipolisis meningkat melebihi oksidasi lipid. Trigliserid plasma meningkat, juga terjadi peningkatan katabolisme protein. Protein otot, juga protein seperti albumin, prealbumin, transferin dipecah dan menjadi asam amino, yang menjadi substrat untuk sintesis protein fase akut (faktor pembekuan, gammaglobulin, dan C-reactive protein), glukoneogenesis serta produksi energi. Respon injury stress berbeda dengan starvasi kronik.
Naskah lengkap disini

13 November 2008

NON INVASIVE VENTILATION IN ACUTE CARDIOGENIC PULMONARY EDEMA


Haryati, Budi Baktijasa

Ventilasi non invasif (Non invasive ventilation=NIV) adalah penggunaan bantuan ventilator tanpa disertai bantuan alat-alat jalan nafas invasif. NIV pada beberapa tahun terakhir telah mempunyai peranan penting dalam penanganan gagal nafas akut yang disebabkan oleh berbagai penyebab pada berbagai instalasi kesehatan.
Gagal nafas karena edema paru kardiogenik akut merupakan keadaan gawat darurat medik yang sering ditemukan, dan hampir satu juta penderita datang ke rumah sakit pertahun di USA. Angka kematian karena edema paru kardiogenik akut cukup tinggi mencapai 10 – 20%, terutama jika didapatkan bersamaan dengan infark miokard akut.
Penderita dengan edema paru kardiogenik akut sering menderita distress nafas berat dan hipoksemia. Walaupun mayoritas penderita memberikan respon terhadap terapi konvensional, diantaranya pemberian oksigen, diuretika, opiates, dan nitrat, tetapi pada beberapa penderita memerlukan bantuan ventilator. Pada masa terdahulu bantuan ventilator ini dilakukan dengan menggunakan intubasi endotrakeal dan ventilator mekanik, namun saat ini noninvasive positive pressure ventilation (NPPV) banyak digunakan sebagai modalitas terapi pada beberapa kasus gagal nafas akut, termasuk diantaranya edema paru kardiogenik akut. Keuntungan NPPV adalah penderita lebih nyaman, mampu untuk makan dan berbicara, dan mencegah komplikasi yang berkaitan dengan intubasi endotrakeal seperti pneumonia nosokomial maupun trauma saluran nafas atas. Efek menguntungkan NPPV pada gagal nafas karena edema paru kardiogenik akut adalah memperbaiki oksigenasi, meningkatkan cardiac output dan mengurangi kerja pernapasan.
Faktor penting yang menentukan keberhasilan penatalaksanaan gagal nafas akut adalah penggunaan dini NIV. Penggunaan NIV saat ini semakin meningkat dan menjadi salah satu modalitas terapi pada intensive care unit.
Naskah lengkap disini

03 November 2008

SeLaMaT (Lagi)

Paskalers mengucapkan SELAMAT atas Kelahiran anak ketiga dari dr. Suryono, perempuan (akhirnya..), pd hari kamis 30 Oktober 2008.. semoga jadi anak yg saleh, patuh pada orang tua, cerdas, sehat-sehat selalu.. dan berguna bagi agama dan masyarakat..
sekali lagi SELAMAT ya mas..

Media Edukasi dan Silaturahmi Alumni & PPDS Kardiologi Unair

Non Scholae Sad Vitae

Google
WWW Blog ini