Obat antiaritmia merupakan kelompok produk farmasi yang digunakan untuk melambatkan irama yang terlalu cepat dan mengkoreksi denyut jantung tidak teratur (aritmia kardiak), seperti fibrilasi atrial (atrial fibrillation / AF), gelepar atrial / GA (atrial flutter), takikardia ventrikuler (ventricular tachycardy / VT), dan fibrilasi ventrikuler (ventricular fibrillation / VF) Obat antiaritmia dipertimbangkan sebagai terapi lini pertama dalam pencegahan kematian mendadak pada penyakit jantung struktural.
Lebih dari 400 tahun yang lalu, Paracelcus menulis “obat dapat menjadi suatu bahan yang tersembunyi, suatu racun, atau obat tergantung bagaimana menggunakannya dan dosis yang diberikan”. Pernyataan ini terutama berguna untuk obat antiaritmia, yang secara potensial menjadi efek toksik saat diresepkan pada pasien yang tidak tepat. Kebanyakan obat anti aritmia memiliki indeks terapeutik yang relatif sempit. Jika diresepkan dengan bijaksana, maka memiliki peran kunci untuk memperpanjang hidup penderita. Namun, jika obat atau regimen dosis tidak tepat, mengakibatkan efek pro aritmia sampai aritmia. Jadi, penggunaan optimal dari terapi obat anti aritmia tergantung dari pemahaman farmakodinamik dan farmakokinetik dari tiap obat anti aritmia.
Naskah lengkap disini