Carmets tersebar luas di seluruh dunia dan ditemukan di berbagai etnik termasuk Asia tenggara. Di Amerika prevalensi Carmets mencapai 24% bahkan di Mexico mencapai 32% hal ini terkait dengan tingginya angka hiperglisemia dan hipertensi. Data Epidemiologi menunjukkan bahwa prevalensi Carmets di Asia Tenggara meningkat terkait dengan rendahnya kolesterol HDL dan secara genetik ada kecenderungan terjadi resistensi insulin pada populasi ini.
Meningkatnya prevalensi Carmets sejalan dengan meningkatnya prevalensi obesitas yang merupakan salah satu komponen dari Carmets. Di Amerika prevalensi obesitas (BMI ≥ 30 kg/m²) di tahun 2005 mencapai 25% diperkirakan tahun 2030 mencapai 43%.4 Di Indonesia data dari Direktorat Bina Gizi masyarakat melakukan pemantauan terhadap 10.494 orang di 14 kota diperoleh hasil pada laki-laki 12.8% overweight dan 2.5% obese sedang pada wanita 20.0% overweight dan 5.9% obese.
Carmets lebih bersifat asymptomatic sehingga tidak banyak data yang diperolah mengenai komponen Carmets, munculnya manifestasi Carmets ke permukaan merupakan sebagian kecil dari jumlah yang sebenarnya sehingga masih bersifat “the iceberg concept”.
Carmets berhubungan erat dengan peningkatan kejadian CVD yang meliputi Coronary heart disease, Cerebrovascular disease, dan peripheral vascular disease. Dikatakan bahwa orang dengan Carmets tiga kali lebih besar beresiko terjadi CVD dibandingkan dengan orang tanpa Carmets dan prevalensinya yang bersifat fenomina gunung es maka Carmet menjadi isu besar dalam dunia kesehatan.
Naskah lengkap disini