15 Maret 2009

Catatan Singkat dari Singapore Interventional Live 2009

Saskia DH

Pengalaman saya dalam mengikuti YIA di Singapore Interventional Live 2009 ini ada beberapa hal yang ingin saya sharing pada teman-teman.


Yang pertama jangan takut mengirimkan karya di ajang international, walaupun saya ga pede buat bikin research, karena itu research saya satu-satunya ya karya akhir ini.

Yang kedua YIA tidak hanya di Asmiha, tapi ada event lain, selain SingLive yang khusus buat cardiology intervention juga ada APCC untuk level Asia, EuroCongress, etc. Yang- thank's God buat penemu internet- saat ini amat mudah diattachkan lwt website dan imel.

Kemudian, lebih spesifik pada SingLive, sistem penjurian disana berlangsung 2 tahap, jadi dari 22 peserta disaring jadi 5 peserta sebagai finalis, Alhamdulillah masuk juga, walaupun pada akhirnya gak dapat prize nya karena yang dapat no 1-3 aja, hiks.

Tetapi, ternyata, di ajang international seperti itu ada foundation yang mencari kandidat untuk beasiswa. Karena foundation seperti itu tidak mempublikasikan diri lewat internet atau advertising. 

Jadi, buat temen-temen para fellowship hunter, memang kesempatan itu harus dicari....

Selain itu ikut konggres di SingLive membuat saya semakin nambah wawasan tentang berbagai hal baru tidak hanya di bidang intervensi yang menjadi pokok bahasan kongres ini, tetapi juga non-invasif, selain workshop msct, saya ikut workshop echo 3 Dimensi.

Take home message saya, ilmu kardiologi itu sangat berkembang dan merupakan cabang ilmu kedokteran yang sangat disegani, jangan takut buat mencoba, work hard play hard, jangan mudah berpuas diri.

Wassalam,

03 Maret 2009

TAKIARITMIA: Apa dan Bagaimana Penatalaksanaannya


Yusra Pintaningrum

Budi Baktijasa


Obat antiaritmia merupakan kelompok produk farmasi yang digunakan untuk melambatkan irama yang terlalu cepat dan mengkoreksi denyut jantung tidak teratur (aritmia kardiak), seperti fibrilasi atrial (atrial fibrillation / AF), gelepar atrial / GA (atrial flutter), takikardia ventrikuler (ventricular tachycardy / VT), dan fibrilasi ventrikuler (ventricular fibrillation / VF) Obat antiaritmia dipertimbangkan sebagai terapi lini pertama dalam pencegahan kematian mendadak pada penyakit jantung struktural.
Lebih dari 400 tahun yang lalu, Paracelcus menulis “obat dapat menjadi suatu bahan yang tersembunyi, suatu racun, atau obat tergantung bagaimana menggunakannya dan dosis yang diberikan”. Pernyataan ini terutama berguna untuk obat antiaritmia, yang secara potensial menjadi efek toksik saat diresepkan pada pasien yang tidak tepat. Kebanyakan obat anti aritmia memiliki indeks terapeutik yang relatif sempit. Jika diresepkan dengan bijaksana, maka memiliki peran kunci untuk memperpanjang hidup penderita. Namun, jika obat atau regimen dosis tidak tepat, mengakibatkan efek pro aritmia sampai aritmia. Jadi, penggunaan optimal dari terapi obat anti aritmia tergantung dari pemahaman farmakodinamik dan farmakokinetik dari tiap obat anti aritmia.
Insiden aritmia bervariasi, tergantung jenis aritmianya. Menurut pedoman ACC/AHA/ESC tahun 2003, perkiraan prevalensi takikardia supraventrikular paroksismal (Paroxysmal Supraventricular Tachycardy / PSVT) dalam 3,5% sampel rekam medis Marshfield (Wisconsin) Epidemiologic Study Area (MESA) adalah 2,25 per 1000. Insiden PSVT pada survei ini 35 per 100 ribu orang per tahun. Umur berpengaruh terhadap kejadian takikardia supraventrikular (Supraventricular Tachycardy / SVT), rerata umur saat kejadian PSVT pada kohort MESA adalah 57 tahun. Jenis kelamin memiliki peranan pada epidemiologi SVT. Wanita pada populasi MESA memiliki resiko relatif dua kali lipat dibanding pria. Studi epidemiologi pada pasien GA pada individu di Marshfield Clinic didominasi kulit putih, pedalaman di tengah Wisconsin, dimana sekitar 60 % kasus terjadi GA pertama kali berkaitan dengan pemicunya, seperti bedah mayor, pneumonia, atau infark miokard akut / IMA). Sisanya, GA berhubungan dengan kondisi komorbid kronik seperti gagal jantung, hipertensi, dan penyakit paru kronik. Sementara itu, aritmia ventrikular tetap menjadi penyebab utama kematian yang berhubungan dengan sindroma koroner iskemi akut, yang diperkirakan terjadi 350 ribu kematian kardiak mendadak pertahun.
Untuk itu, pada makalah ini kami membahas macam mekanisme aritmia dan obat yang tepat untuk setiap jenis takiaritmia.


Naskah lengkap dapat dibaca disini

Media Edukasi dan Silaturahmi Alumni & PPDS Kardiologi Unair

Non Scholae Sad Vitae

Google
WWW Blog ini