02 November 2011

PENATALAKSANAAN HIPERURISEMIA DAN GOUT PADA PASIEN GAGAL JANTUNG

Harida Andinisar, R.P. Soeharsohadi

Hubungan kadar asam urat dan penyakit kardiovaskuler telah diteliti sejak awal abad 19. Penelitian epidemiologi menunjukkan adanya hubungan antara kadar serum asam urat dengan sejumlah kondisi penyakit kardiovaskuler antara lain hipertensi, sindroma metabolik, penyakit jantung koroner, penyakit serebrovaskuler, demensia vaskuler, preeclampsia dan penyakit ginjal. Studi LIFE (Losartan Intervention for Endpoint Reduction) menunjukkan peran asam urat terhadap terjadinya penyakit kardiovaskuler, sedangkan studi yang dilakukan pada 5.926 subyek yang diamati selama 16 tahun menunjukkan hubungan yang signifikan antara peningkatan kadar asam urat dan angka mortalitas penyakit kardiovaskuler (Alderman, 2004; Feig, 2008).

Pasien gagal jantung kronis seringkali juga menderita hiperurisemia. Pada pasien ini, pengelolaan gout menjadi suatu masalah khusus. Diuretika yang selalu dipakai untuk pengobatan retensi cairan dalam tubuh, berpotensi meningkatkan kadar asam urat. Pengobatan gout pada pasien gagal jantung menjadi sulit oleh karena obat anti inflamasi non steroid dan steroid harus dihindari. Perlu diperhatikan juga interaksi pengobatan hiperurisemia dengan pengobatan yang dipakai sebagai terapi gagal jantung (Spieker, 2002). Tinjauan kepustakaan ini membahas mengenai terapi hiperurisemia dan gout pada pasien yang menderita gagal jantung.

Lihat disini

Media Edukasi dan Silaturahmi Alumni & PPDS Kardiologi Unair

Non Scholae Sad Vitae

Google
WWW Blog ini