Setiati Widyaningrum, Rochmad Romdoni
Human Immunodeficiency Virus (HIV) adalah virus yang menyerang kekebalan tubuh seseorang sehingga dalam jangka waktu tertentu menimbulkan sekumpulan penyakit yang disebut Acquired Immune Deficiency Syndrome (AIDS). Hingga kini diperkirakan infeksi yang disebabkan oleh HIV mengenai 42 juta orang di dunia. Sedangkan di Indonesia, sampai akhir tahun 2005 diperkirakan infeksi HIV dan AIDS telah mencapai angka 90.000-130.000 kasus (Nasronudin, 2007).
Tahun 1996 merupakan tahun pembatas sejarah infeksi HIV dengan ditemukannya antiretroviral (HAART – Highly Active Antiretroviral Therapy). Antiretroviral diklasifikasikan berdasar cara kerjanya menjadi Reverse Transcriptase Inhibitors yang terdiri dari NRTIs (Nucleoside Reverse Transcriptase Inhibitors) dan NNRTIs (Non-Nucleoside Reverse Transcriptase Inhibitors); Protease Inhibitors (PIs); Entry Inhibitors yang terdiri dari Fusion Inhibitors dan Coreceptor blockers, dan yang terakhir adalah Integrase Inhibitors. HAART memberikan perbaikan yang signifikan terhadap serangan infeksi, peningkatan survival dan perbaikan kualitas hidup individu. Namun hal ini menyebabkan terjadinya perubahan ke arah penyakit kronis dan memunculkan komorbiditas lain seperti hipertensi, kelainan metabolisme dan percepatan aterosklerosis, termasuk penyakit jantung koroner (Hajjar, 2005).
Tahun 1996 merupakan tahun pembatas sejarah infeksi HIV dengan ditemukannya antiretroviral (HAART – Highly Active Antiretroviral Therapy). Antiretroviral diklasifikasikan berdasar cara kerjanya menjadi Reverse Transcriptase Inhibitors yang terdiri dari NRTIs (Nucleoside Reverse Transcriptase Inhibitors) dan NNRTIs (Non-Nucleoside Reverse Transcriptase Inhibitors); Protease Inhibitors (PIs); Entry Inhibitors yang terdiri dari Fusion Inhibitors dan Coreceptor blockers, dan yang terakhir adalah Integrase Inhibitors. HAART memberikan perbaikan yang signifikan terhadap serangan infeksi, peningkatan survival dan perbaikan kualitas hidup individu. Namun hal ini menyebabkan terjadinya perubahan ke arah penyakit kronis dan memunculkan komorbiditas lain seperti hipertensi, kelainan metabolisme dan percepatan aterosklerosis, termasuk penyakit jantung koroner (Hajjar, 2005).
Tidak ada komentar:
Posting Komentar