Yusra Pintaningrum, Iswanto Pratanu
Alat pacu jantung akhir-akhir ini berkembang dengan pesat. Kemajuan teknik dan teknologi mikroprosesor menghasilkan teknologi pemacuan yang canggih. Walaupun demikian, pacu jantung dapat mengalami malfungsi yang menimbulkan bahaya. Namun, kejadian malfungsi pemacuan tergolong jarang.
Kasus ini melaporkan seorang wanita 77 tahun yang memakai alat pacu jantung selama 8 tahun. Penderita ini sering mengalami kegagalan pacu jantung yang disebabkan oleh fibrosis pada endokard sehingga terjadin elevasi nilai ambang secara kronik. Peningkatan nilai ambang yang terjadi selama beberapa bulan pertama setelah implantasi sering terjadi. Hal ini terjadi selama proses maturasi antara elektroda dan miokardium. Untuk mengatasi hal tersebut, telah dipakai secara luas beberapa elektroda yang ujungnya diberi lapisan steroid, disamping penderita juga mendapat metilprednisolon peroral ,dimana tujuan dari pemberian steroid ini untuk meminimalkan respon inflamasi.
Naskah lengkap dapat dibaca disini