Ni Gusti Putu Sri Andayani, Mochammad Thaha
Penggunaan media kontras intravaskuler yang mengandung iodine di bidang kedokteran semakin meningkat tajam dan diperkirakan lebih dari 80 juta dosis kontras (8 juta liter) setiap tahunnya di seluruh dunia (Katzberg, 2006). Salah satu komplikasi serius yang dapat ditimbulkannya adalah gangguan fungsi ginjal akut atau lebih dikenal dengan istilah contrast-induced acute kidney injury (CI-AKI) ( McCullough, 2008).
Contrast-induced acute kidney injury (CI-AKI) menempati urutan ketiga (11%) dari penyebab utama penyakit ginjal akut di rumah sakit, setelah pembedahan dan hipotensi (Mehran, 2006; Hussain, 2008). Insidensi CI-AKI sulit diketahui dengan pasti dan bervariasi. Pada populasi umum, insidensi CI-AKI hanya berkisar 0,6-2,3%, namun meningkat hingga > 50% khususnya pada populasi dengan gagal ginjal, diabetes nefropati, dan kelainan kardiovaskuler (Mehran, 2006).
Contrast-induced acute kidney injury (CI-AKI) meningkatkan morbiditas, mortalitas, lama rawat inap, dan biaya pengobatan pasien di rumah sakit (Subramanian, 2007; McCollough, 2008). Tingkat keparahannya bervariasi dari asimtomatik sampai dengan tingkat yang membutuhkan dialisis (Morkos, 2003). Angka kematian di rumah sakit bervariasi, dimana secara bermakna ditemukan lebih tinggi pada kelompok pasien yang mengalami CI-AKI (6-34% vs 0,8-7%) (Rudnick, 2008).
Hubungan antara CI-AKI dan dampak klinis yang merugikan, seperti komplikasi kardiovaskuler dan kematian telah diteliti secara luas namun belum cukup untuk menetapkan hubungan sebab akibat (Palevsky, 2009). Mengingat tingginya resiko dan luasnya dampak yang ditimbulkan, maka diperlukan pengetahuan mengenai strategi pencegahan CI-AKI yang tepat sehingga dapat memberikan perbaikan kualitas hidup pasien, penurunan insidensi, morbiditas, dan mortalitas.
Naskah selengkapnya disini
Tidak ada komentar:
Posting Komentar