02 Agustus 2011

LONG-TERM OUTCOMES MULTIPLE STENT PACLITAXEL- ELUTING STENT PADA SAPHENOUS VEIN GRAFT

Miftahul Afandi, Iswanto Pratanu

Penyakit jantung koroner menjadi penyakit dengan angka mortalitas dan morbiditas tertinggi di dunia. Sebagian besar penderita tersebut membutuhkan revaskularisasi akibat angina berulang. Percutaneous coronary intervention (PCI) dan Coronary artery bypass graft (CABG) adalah teknik universal yang diterapkan hampir semua pasien. Implantasi  aortokoroner saphenous vein grafts (SVG) pertama kali dilakukan oleh oleh Garrets dkk pada tahun 1967 dan sekarang telah dipakai secara luas untuk pintas koroner pada revaskularisasi pembedahan. Kemajuan pembedahan  ini mampu efektif untuk pengobatan angina yang membandel dan juga memperbaiki prognosis baik jangka pendek maupun jangka lama penderita penyakit jantung iskemia. Ironisnya,  perbaikan yang dramatis ini dapat diperoleh dengan SVG tetapi keuntungan ini tidak bertahan lama karena terjadinya proses ateroseklerosis yang cepat pada SVG. Selama tahun pertama setelah CABG sekitar 15% SVG mengalami pembuntuan, antara 1-6 tahun graft mengalami penyempitan 1-2% pertahun, dan antara 6-10 tahun 4 % pertahun. Sepuluh tahun setelah CABG hanya 60% graft yang patent dan hanya 50% graft yang signifikan tidak mengalami stenosis

Naskah lengkap disini

Tidak ada komentar:

Media Edukasi dan Silaturahmi Alumni & PPDS Kardiologi Unair

Non Scholae Sad Vitae

Google
WWW Blog ini