Akhmad Nurdani, Budi Susetyo Pikir
Defisiensi besi jarang menjadi perhatian pada gagal jantung kronik, meskipun pada pasien gagal jantung kronik mempunyai kecenderungan untuk terjadi defisiensi besi. Hal ini diduga terkait dengan adanya penggunaan rutin aspirin, klopidogrel, preparat antiplatelet lainnya, dan antikoagulan. Disamping itu pada CHF juga terjadi peningkatan berbagai sitokin proinflamasi yang menyebabkan penumpukan besi di jaringan RES dan menghambat
absorpsi besi, serta timbulnya CKD pada pasien CHF juga akan menyebabkan kecenderungan timbulnya defisiensi besi yang disertai anemia maupun tidak.
Angka prevalensi defisiensi besi pada CHF cukup bervariasi, mulai dari 21%, hingga angka yang cukup tinggi cukup tinggi sekitar 73%.
Anemia sering dijumpai pada gagal jantung kronik, kondisi ini dapat menjadi marker prognostik pada pasien dengan gagal jantung kronik. Studi dari Val-HeFT mendapatkan penurunan Hb yang dialami pasien CHF selama 12 bulan dapat meningkatkan angka morbiditas dan mortalitas, sedangkan peningkatan Hb terkait dengan rendahnya angka mortalitas secara bermakna.
Naskah lengkap disini
Tidak ada komentar:
Posting Komentar