23 Oktober 2011

Adiponektin dan Aterosklerosis

Yusdeny lanasakti, Iswanto Pratanu

Epidemi obesitas telah terjadi di seluruh dunia saat ini dan disertai dengan peningkatan prevalensi cardiovascular disease (CVD), seperti stroke dan serangan jantung. Disfungsi jaringan adiposa pada obesitas berhubungan dengan Penyakit Jantung Koroner (PJK) karena adipose mengeluarkan banyak lipid bioaktif dan beberapa adipokines yang memiliki efek merugikan pada sistem kardiovaskular. Adiponektin adalah salah satu dari beberapa adipokines yang memiliki efek bermanfaat pada sensitivitas insulin dan kesehatan kardiovaskuler (Maury, 2010: Ouchi, 2011) Banyak penelitian telah menemukan defisiensi adiponektin (hypoadiponectinemia) sebagai faktor risiko independen untuk PJK (Ai, 2011). Pada hewan coba, peningkatan adiponektin plasma oleh pendekatan farmakologis atau genetik berhasil mengendalikan obesitas yang berhubungan dengan disfungsi endotel dan hipertensi dan juga mencegah aterosklerosis, infark miokard dan diabetic cardiomyopathy. Lebih lanjut, banyak efek farmakologi dari beberapa obat seperti thiazolidinediones (TZDs), yang dimediasi oleh induksi adiponektin dan sebaliknya, beberapa obat ditemukan dapat menaikkan kadar adiponektin plasma seperti statins, angiotensin converting enzyme (ACE) inhibitors dan TZDs ( Han, 2007).

Lihat disini

Tidak ada komentar:

Media Edukasi dan Silaturahmi Alumni & PPDS Kardiologi Unair

Non Scholae Sad Vitae

Google
WWW Blog ini