Andrianto Baedowi, Iwan N. Boestan
Saat ini, terdapat lebih dari 150 juta penduduk menderita Diabetes Mellitus (DM) di seluruh dunia dan diperkirakan jumlah ini akan meningkat mencapai 300 juta pada tahun 2025. Di negara kita, pada tahun 2000 terdapat 8.4 juta penduduk menderita DM dan pada tahun 2030 jumlah ini diperkirakan meningkat mencapai 21,3 juta penduduk, dimana dengan jumlah tersebut menempatkan negara kita pada peringkat ke-4 tertinggi di dunia.
DM menyebabkan peningkatan secara bermakna prevalensi coronary artery disease (CAD). Pada pasien diabetes, kejadian CAD meningkat 2-4 kali lipat lebih sering dibanding pasien non-diabetes. DM juga merupakan salah satu faktor risiko independen meningkatnya angka mortalitas kardiovaskular. Lebih dari 50% kematian pasien diabetes disebabkan karena kejadian kardiovaskular.7,8,9 Sementara itu, angka survival pasien berusia lebih dari 65 tahun dengan CAD menurun secara bermakna pada pasien diabetes bila dibandingkan pasien non-diabetes. 26
Presentasi klinis CAD pada pasien diabetes cenderung lebih buruk di banding pasien non-diabetes. Diketahui pula bahwa baik secara klinis maupun angiografi, outcome tindakan percutaneous coronary intervention (PCI) pasien diabetes lebih buruk dibanding pasien non-diabetes. 1,2,3 Meskipun berbagai perkembangan meliputi pemakaian stent intra koroner dan glycoprotein IIb/IIIa antagonist telah menghasilkan outcome tindakan intervensi yang lebih baik, namun perbedaan outcome masih terjadi antara pasien diabetes dan non-diabetes.
Pada tinjauan kepustakaan ini akan dibahas beberapa hal mengenai tindakan PCI pada pasien diabetes.
Langkah lengkap disini
Tidak ada komentar:
Posting Komentar