Andrianto , Moh. Soetomo
Usia lebih dari 65 tahun, diabetes mellitus dan merokok merupakan faktor risiko yang berkorelasi kuat terhadap kejadian penyakit vaskular perifer. Menurut WHO 2002, diperkirakan populasi berusia lebih dari 65 tahun di seluruh dunia meningkat dari 420 juta pada tahun 2000 menjadi 973 juta pada tahun 2030. Data Wild et al 2004, menunjukkan bahwa prevalensi diabetes mellitus di Indonesia diperkirakan meningkat dari 8,1 juta pada tahun 2000 menjadi 21,3 juta pada tahun 2030. Sedangkan WHO 1996 menyebutkan insidensi merokok meningkat sekitar 1,7 % per tahun di negara-negara sedang berkembang.
Permasalahan kelainan vaskular ekstremitas atas lebih kompleks. Ekstremitas atas memiliki struktur dan fungsi yang unik dengan anatomi vaskular yang rumit. Kelainan vaskular ekstremitas atas dapat disebabkan oleh berbagai hal, meliputi aterosklerosis, kompresi mekanis pada daerah thoracic outlet, vasospasme arteri jari, trauma disertai trombus pada tangan dan pergelangan, tromboemboli jantung serta aneurisma lengan proksimal. Oleh karenanya perlu dipikirkan berbagai penyebab tersebut bila menghadapi kelainan vaskular ekstremitas atas.
Berbagai kelainan vaskular yang sering dijumpai dalam praktek sehari-hari dapat didiagnosis dengan modalitas pemeriksaan non invasif secara baik. Modalitas pemeriksaan non invasif memperbaiki hasil evaluasi dengan memberikan ukuran obyektif dari berbagai parameter anatomis ataupun fisiologis. Ultrasonografi Doppler merupakan modalitas non invasif yang penting dalam deteksi kelainan vaskular perifer.
Naskah lengkap disini
Tidak ada komentar:
Posting Komentar