24 Agustus 2010

RADIATION EXPOSURE ISSUES IN CATHETERIZATION LABORATORY

Ika Krisnawati, Yudi Her Oktaviono

Selama lebih dari 50 tahun, laboratorium kateterisasi jantung telah berkembang pesat dari laboratorium penelitian menjadi laboratorium diagnostik dan terapi intervensi. Dengan berkembangnya teknologi serta ketrampilan operator, laboratorium kateterisasi juga mejadi laboratorium diagnostiK dan terapi sistim organ selain jantung dan pembuluh darah yang menyebabkan peningkatan frekuensi penggunaan fluoroskopi. Selain itu juga terjadi peningkatan durasi paparan radiasi yang disebabkan oleh lamanya tindakan intervensi. Paparan radiasi untuk ventrikulografi dan angiografi koroner dibandingkan dengan foto thoraks adalah 300 kali, coronary stent adalah 1000 kali, intervensi arteri perifer adalah 1500 sampai 2500 kali dan ablasi adalah 900 – 1500 kali.

Sejak tahun 1992, Badan Pengawasan Obat dan Makanan Amerika Serikat menerima laporan kasus radiation-induced injury . Kasus ini berupa perlukaan kulit pasien yang telah dilakukan tindakan intervensi dengan bantuan fluoroskopi. Efek samping radiasi tidak hanya terjadi di organ kulit saja tetapi di organ lain bahkan dapat menyebabkan keganasan. Data di Amerika Serikat menyebutkan resiko timbulnya keganasan akibat radiasi berkisar 20 %.

Peningkatan kuantitas prosedur kardiologi invasif menyebabkan ahli jantung yang bergerak dibidang intervensi akan mengalami paparan radiasi 2 – 3 kali lebih besar dibandingkan radiologi. Untuk setiap kali tindakan invasif, paparan radiasi yang terjadi minimal sebanding dengan 250 foto thoraks. Hal ini menyebabkan peningkatan kerusakan DNA somatik yang dapat mengarah ke keganasan.

Prinsip dalam radiasi adalah ALARA, merupakan kepanjangan dari as low as reasonably achiveables. Dari prinsip tersebut ditegaskan bahwa setiap paparan radiasi walaupun rendah tidak dapat dapat dinyatakan aman,yang menyebabkan kewajiban tenaga medis untuk meminimalkan setiap efek samping paparan radiasi terhadap pasien, staf dan dirinya sendiri. Tenaga medis harus memilki keterampilan penggunaan akan serta pengetahuan untuk dapat mengenali situasi yang dapat meningkatkan efek samping radiasi.



Naskah selengkapnya disini

Tidak ada komentar:

Media Edukasi dan Silaturahmi Alumni & PPDS Kardiologi Unair

Non Scholae Sad Vitae

Google
WWW Blog ini