Oleh Elok N Artiko/Ari Baskoro
Aterosklerosis dan penyakit kardiovaskular (PKV) memakan banyak korban jiwa. Lebih dari 81 juta masyarakat Amerika menderita PKV, dan menjadikannya penyebab utama kematian pada masyarakat tersebut. Pada 2006, PKV bertanggung jawab terhadap setidaknya satu dari 6 kematian di Amerika. Diperkirakan tiap 25 detik satu orang terkena coronary attack, dan diperkirakan tiap menit-nya seseorang meninggal (Lloyd-Jones, 2010).
Penelitian terbaru menunjukkan inflamasi memegang peran kunci pada penyakit jantung koroner (PJK) dan beberapa manifestasi lain aterosklerosis. Sel-sel imun mendominasi lesi awal aterosklerosis, molekul efektornya mempercepat progresi lesi, dan aktivasi inflamasi yang akhirnya menyebabkan sindrom koroner akut (SKA) (Hansson, 2005). Penelitian klinis statin menunjukkan penurunan mortalitas kardiovaskular yang bermakna pada penggunaan statin, hal ini didukung oleh berbagai penelitian in vitro maupun in vivo yang menunjukkan statin memiliki efek imunomodulator terhadap inflamasi dalam hal ini aterosklerosis. Tetapi, masih menjadi kontroversi mengenai keuntungan tersebut dikarenakan efek penurun kolesterol statin atau dikarenakan cholesterol-independent effects (efek pleiotropik) terhadap fungsi vaskular, pertumbuhan plak, ruptur plak atau trombosis (Palinski, 2002).
Makalah lengkap dapat dilihat disini
Tidak ada komentar:
Posting Komentar