Kegawatan napas dapat terjadi pada penyakit di saluran napas, pembuluh darah toraks dan parenkim paru, salah satunya adalah sindrom vena kava superior (SVKS). Pertama kali dijelaskan pada tahun l757 dengan pasien lesi sifilis pada aorta. Pada tahun 1950 SVKS terutama disebabkan oleh aneurisma aorta dan infeksi seperti tuberkulosis dan fibrosis mediastinum. Pada era 1980-an dan 1990-an gangguan keganasan menjadi penyebab dominan SVKS, keganasan mediastinum adalah faktor penyebab utama. Kelainan jinak terhitung kurang dari 10% kasus, dengan pengobatan antibiotik modern menyebabkan perubahan etiologi dari SVKS akibat infeksi menurun. Di Amerika Serikat angka kejadian SVKS sekitar 15.000 orang setiap tahun, di Indonesia belum ada data angka kejadian SVKS.1,2,3
Vena cava superior membawa darah dari kepala, lengan, dan tubuh bagian atas kembali ke jantung, membawa sekitar sepertiga dari darah vena kembali ke jantung Sindrom vena kava superior muncul bila terjadi gangguan aliran darah ini akibat berbagai sebab. Kompresi vena cava superior mungkin akibat dari kehadiran massa di tengah atau anterior mediastinum (umumnya di sebelah kanan garis tengah), yang terdiri dari kelenjar getah bening paratrakeal kanan yang membesar, limfoma, thymoma, proses inflamasi, aneurisma aorta, atau Trombosis dari vena cava superior tanpa kompresi ekstrinsik.
Naskah selengkapnya disini
Tidak ada komentar:
Posting Komentar