03 Agustus 2008

LESI BIFURKASIO : DEFINISI,KLASIFIKASI DAN INTERVENSI KORONER PERKUTAN

S u r y o n o, Iwan N Boestan

Percutaneous transluminal ballon coronary angioplasty (PTCA) pada lesi bifurkasio(LB) sampai saat ini masih merupakan problem yang dihadapi oleh intervensionis kardiologi. Hal ini terkait dengan tingkat keberhasilan yang rendah, sering terjadi komplikasi serta tingginya insident restenosis pada koroner yang telah dilakukan intervensi.1 Dari suatu laporan disebutkan bahwa Lesi bifurkasio mencakup 15-20 % dari keseluruan tindakan intervensi. Sebagian besar lesi ini ditemukan pada left anterior descending-diagonal selanjutnya circumlex-marginal dan terakhir left main 1,2,3,4

Tindakan PTCA dan memilih teknik intervensi pada LB merupakan pekerjaan yang menantang sehingga memerlukan kejelihan dan kecermatan seorang operator. Beberapa era telah dilalui, berbagai klasifikasi dan teknik telah dikembangkan untuk memperoleh hasil yang maksimal.5

Pada tahun 1980 ketika ballon angioplasty menjadi standar pada prosedur percutaneous koroner, penanganan lesi bifurkasio tetap disadari sebagai tindakan beresiko tinggi terjadi komplikasi iskemik akut (misalnya ; trombosis pada pembuluh darah utama(PU) atau pergeseran plaque ke pembuluh darah cabang(PC) ) dan restenosis. Menghadapi problem tersebut intervensionis kardiologi mengembangkan teknis kissing ballon untuk mengurangi kemungkinan pergeseran plaque ke PC dan meningkatkan outcome terapi. Kendatipun demikian resiko trombosis dan restenosis masih tinggi6,7

Naskah lengkap disini

Tidak ada komentar:

Media Edukasi dan Silaturahmi Alumni & PPDS Kardiologi Unair

Non Scholae Sad Vitae

Google
WWW Blog ini