10 Desember 2009

The Stent : From Where to Where?

M. Yusuf Suseno, Yudi Her Oktaviono

Percutaneus transluminal coronary angioplasty (PTCA) diperkenalkan oleh Andreas Gruentzig(1939-1985) di Zurich, Swiss, tahun 1977. Keduanya, sang dokter dan pasien pertamanya, sama-sama berusia 38 tahun.2
Prosedur tersebut semula dibatasi pada pasien dengan penyakit jantung koroner(PJK) simptomatis sebagai alternatif coronary artery bypass grafting (CABG).3 Tetapi penurunan tingkat stenosis dan perbaikan gejala klinis yang terjadi meningkatkan penggunaan metode ini, terutama pada dekade berikutnya.4 Namun, PTCA dikritik karena prosedur ini memiliki banyak keterbatasan.5
Pertama, penutupan pembuluh darah yang mendadak(abrupt vessel closure). Abrupt vessel closure terjadi karena diseksi saat angioplasty, juga pembentukan trombus pada 6.8 hingga 8.3 persen kasus.6,7,8 Komplikasi ini bisa muncul dalam beberapa menit setelah dilatasi balon, tetapi dapat pula terjadi beberapa jam kemudian.9
Masalah kedua adalah restenosis. Pada era 1980-an, restenosis terjadi pada 30–60% pasien dan menimbulkan gejala terutama pada 1–4 bulan paska prosedur.10 Restenosis bertanggung jawab pada tingginya tingkat hospitalisasi dan reintervensi.5 Pengalaman yang bertambah pada teknologi PTCA mempeluas seleksi pasien dan menurunkan tingkat restenosis. Tetapi terobosan terbesar pada dunia intervensi koroner adalah penemuan stent koroner. 10

Naskah lengkap disini

Tidak ada komentar:

Media Edukasi dan Silaturahmi Alumni & PPDS Kardiologi Unair

Non Scholae Sad Vitae

Google
WWW Blog ini