28 Desember 2008
pernikahan shita
barakallahu wa baraka alaika wa jama'a bayna kuma fikhoir..
semoga menjadi keluarga sakinah, mawaddah, dan rahmah..
rukun sampai akhir jaman..
12 Desember 2008
selamat yah!
semoga menjadi anak soleh, patuh pada orang tua, cerdas, sehat2 selalu, dan berguna bagi agama dan masyarakat.
sekali lagi, selamat buat dr. Yusri!
26 November 2008
Renungan..
dibawah ini adalah ringkasan dari kajian tersebut:
- saat ini jarang ortu yang mendesign putrinya untuk menjadi istri yang hebat untuk suaminya atau ibu yang hebat untuk anaknya.. padahal penting sebelum menuju pernikahan..
- pada dasarnya, kecerdasan kinestetik pada anak sampai umur 8 tahun.. kecerdasan kinestetik ini mendorong kemampuan IQ-nya.. jadi.. jangan terlalu khawatir dengan tingkah laku anak seperti naek tangga sampai atas, dsb..
- menjadi ortu sepenuhnya akan mengubah kehidupan kita.. dan kita harus siap.. betapapun siap kita, keikhlasan, kreatifitas, improvisasi tetap perlu untuk mendampingi buah hati..
- tidak ada ortu yang sempurna, namun kita dapat menjadi ortu yang hebat. sebenarnya kita bisa kasih "kuisioner" untuk anak, sbenarnya apa yang diinginkan oleh anak, terus tanggapan mereka mengenai kita bagaimana..
- pada dasarnya, untuk menjadi wonder kids membutuhkan 3 prinsip utama: yaitu wonder parent, wonder teacher, dan wonder school.. sebenarnya, ciri sekolah yang baik misalnya ada perubahan perilaku menuju kebaikan pada anak, kemudian anak dapat membaca alquran dengan baik.
- anak mungkin gagal untuk mematuhi perintah kita, namun anak tidak mungkin gagal untuk meniru kelakuan kita.
- perlu direnungi: apakah anak banyak memberi atau meminta? anak semakin nakal atau ortu yang tidak sabar? anak memahami ortu atau ortu yang memahami anak?
- anak merupakan barang tambang, untuk mendidik perlu waktu yang lama; anak merupakan wadah, yaitu tiap anak beda besar dan ukurannya, dan disinilah kewajiban ortu untuk mengisi penuh; anak merupakan fitrah, yaitu dapat berpotensi menjadi anak yang baik; dan anak merupakan cinta abadi, justru bukan istri atau suami yang malah cinta abadi; dan anak adalah guru terbaik, dimana ortu tumbuh baik beserta anak mereka; dan anak adalah anugerah yang terindah.
-setiap anak dilahirkan jenius, namun jika tidak diexplore seperti harta karun, maka tidak ada apa-apanya.. dan rasa ingin tahu pada anak tidak bisa diimbangi apa pun
demikian ringkasan kajian kemarin, mudah2an bermanfaat.. jangan lupa kita ketemu lagi lanjutan kajian ini bulan depan
19 November 2008
NUTRITIONAL SUPPORT OF THE STRESSED ICU PATIENT
diterjemahkan oleh Himawan Wicaksono, Soedarsono
Berbagai kondisi perawatan ICU menyebabkan respon metabolisme yang disebut “respon stress injury”. Respon ini dimediasi oleh sistem saraf pusat disertai peningkatan hormon counter-regulatory (katekolamin, kortikosteroid, glukagon). Systemic inflammatory response syndrome (SIRS) dan peningkatan mediator (TNF-ยต,IL-1, IL-2,IL-6) berperan dalam respon stress injury. Kita perlu mengontrol penyebabnya dan memberi substrat eksogen yang mendukung sistem metabolik.
Respon stress injury menyebabkan peningkatan resting energy expenditure (REE), tergantung tipe dan beratnya pencetus (REE dapat meningkat 100% pada luka bakar, 50% pada sepsis, 40% pada trauma, 30% setelah pembedahan). Untuk memenuhi kebutuhan metabolik, diperlukan mobilisasi substrat. Cadangan glukosa akan berkurang, terjadi glukoneogenesis, serta stimulasi jaringan adiposa untuk melepaskan free fatty acid(FFA). Lipolisis meningkat melebihi oksidasi lipid. Trigliserid plasma meningkat, juga terjadi peningkatan katabolisme protein. Protein otot, juga protein seperti albumin, prealbumin, transferin dipecah dan menjadi asam amino, yang menjadi substrat untuk sintesis protein fase akut (faktor pembekuan, gammaglobulin, dan C-reactive protein), glukoneogenesis serta produksi energi. Respon injury stress berbeda dengan starvasi kronik.
13 November 2008
NON INVASIVE VENTILATION IN ACUTE CARDIOGENIC PULMONARY EDEMA
Ventilasi non invasif (Non invasive ventilation=NIV) adalah penggunaan bantuan ventilator tanpa disertai bantuan alat-alat jalan nafas invasif. NIV pada beberapa tahun terakhir telah mempunyai peranan penting dalam penanganan gagal nafas akut yang disebabkan oleh berbagai penyebab pada berbagai instalasi kesehatan.
Gagal nafas karena edema paru kardiogenik akut merupakan keadaan gawat darurat medik yang sering ditemukan, dan hampir satu juta penderita datang ke rumah sakit pertahun di USA. Angka kematian karena edema paru kardiogenik akut cukup tinggi mencapai 10 – 20%, terutama jika didapatkan bersamaan dengan infark miokard akut.
Penderita dengan edema paru kardiogenik akut sering menderita distress nafas berat dan hipoksemia. Walaupun mayoritas penderita memberikan respon terhadap terapi konvensional, diantaranya pemberian oksigen, diuretika, opiates, dan nitrat, tetapi pada beberapa penderita memerlukan bantuan ventilator. Pada masa terdahulu bantuan ventilator ini dilakukan dengan menggunakan intubasi endotrakeal dan ventilator mekanik, namun saat ini noninvasive positive pressure ventilation (NPPV) banyak digunakan sebagai modalitas terapi pada beberapa kasus gagal nafas akut, termasuk diantaranya edema paru kardiogenik akut. Keuntungan NPPV adalah penderita lebih nyaman, mampu untuk makan dan berbicara, dan mencegah komplikasi yang berkaitan dengan intubasi endotrakeal seperti pneumonia nosokomial maupun trauma saluran nafas atas. Efek menguntungkan NPPV pada gagal nafas karena edema paru kardiogenik akut adalah memperbaiki oksigenasi, meningkatkan cardiac output dan mengurangi kerja pernapasan.
Faktor penting yang menentukan keberhasilan penatalaksanaan gagal nafas akut adalah penggunaan dini NIV. Penggunaan NIV saat ini semakin meningkat dan menjadi salah satu modalitas terapi pada intensive care unit.
03 November 2008
SeLaMaT (Lagi)
sekali lagi SELAMAT ya mas..
29 Oktober 2008
SEORANG PENDERITA NSTEMI DENGAN LONG QT SYNDROME
Sindroma QT memanjang (Long QT Syndrome/ LQTS) merupakan sindroma yang melibatkan sistem elektrik jantung. Diperkirakan terjadi pada 1 diantara 5000 orang dan menyebabkan 3000 kematian di Amerika Serikat (AS) setiap tahun. Saat jantung memompa darah, sistem elektrik membutuhkan pengisian ulang diantara denyut. Pada orang dengan LQTS, sistem elektrik jantung membutuhkan waktu lama untuk pengisian ulang. Hal ini membuat jantung peka terhadap masalah irama, sering memicu aritmia sehingga jantung berhenti memompa darah ke seluruh tubuh dan memicu kematian.
LQTS dapat terjadi pada penderita dengan gangguan elektrolit dan pengaruh obat-obatan tertentu. Selain itu, beberapa penelitian menyebutkan abnormalitas repolarisasi kardiak berkaitan dengan iskemia miokard regional. Untuk itu, setiap klinisi harus memahami penderita dengan LQTS, sehingga dapat memberikan penatalaksanaan secara tepat, jika tidak maka akan memperburuk kondisi penderita tersebut. Berikut ini kami bahas seorang penderita infark miokard akut tanpa elevasi segmen ST (Non ST Elevation Myocard Infarct / NSTEMI) yang mengalami LQTS.
27 Oktober 2008
SEORANG PENDERITA DENGAN TUMOR DI ATRIUM KANAN
Imam Muslim, Agus Subagjo
Tumor di ruang jantung merupakan penyakit yang sangat jarang dijumpai. Sampai tahun 1950 diagnosis tumor jantung masih berdasarkan pemeriksaan post mortem semata. Dalam satu serial terdiri dari 12.000 otopsi, hanya tujuh yang diidentifikasi sebagai tumor primer dari jantung, dengan insiden 0,001 sampai 0,03 persen. Sebagai pembanding, adanya tumor metastase pada jantung adalah 20 kali lebih sering daripada tumor primer dari jantung, dan telah dilaporkan dalam serial otopsi terdapat lebih dari satu pada lima pasien yang meninggal karena kanker. 1,2
Tumor jantung seringkali mempunyai gejala klinik dan simptom tidak spesifik atau mirip dengan penyakit lain. Bahkan seringkali tumor jantung hanya menimbulkan gejala yang ringan dan dengan pemeriksaan rutin tidak dapat mengidentifikasi adanya tumor. Dengan berkembangnya pemeriksaan ekhokardiografi, Computed Tomografi (CT) dan nuclear magnetic resonance imaging (MRI) mempunyai andil yang sangat besar dalam menegakkan diagnosa preoperatif tumor jantung. 1,3
Sekitar 75% dari tumor jantung secara histologis jinak, dan sisanya ganas. Tumor jinak yang paling banyak adalah miksoma, yang diperkirakan 50% dari total serial kasus klinis pada dewasa dan lebih dari 90% pada serial kasus bedah. Sekitar 75% miksoma terdapat pada atrium kiri, dimana perlekatannya tersering pada regio limbus fossa ovalis. Miksoma juga dapat di temukan pada atrium kanan (15-20 persen), dan lebih jarang lagi pada ventrikel kanan atau kiri serta katup atrioventrikuler. 4,5,6 Selanjutnya rhabdomyoma, lipoma, papillary fibroelastoma, fibroma, hemangioma, teratoma dan beberapa jenis tumor ganas yang kurang lebih seperempat dari tumor jantung antara lain: angiosarcoma, fibrosarcoma, ostesarcoma dan jenis lain. 3,7
naskah lengkap disini
18 Oktober 2008
SeLaMaT!!
SELAMAT buat dr. Fadilla yang telah melahirkan putri (anak ke-3) dan dr. Priscilia yang kemarin melahirkan putra pertamanya, di RS. Husada Utama.. semoga menjadi anak yang saleh, patuh pada orang tua, sehat-sehat selalu, cerdas, dan berguna bagi agama nusa dan bangsa.. amin!
06 Oktober 2008
TERAPI STEM CELLS PADA PENYAKIT JANTUNG
Walaupun terjadi kemajuan besar dalam pengobatan dan intervensi, gagal jantung yang diakibatkan oleh kerusakan iskemik yang berhubungan dengan aterosklerosis masih menjadi penyebab utama morbiditas dan mortalitas di negara maju. Bahkan dalam suatu penelitian dikatakan, mortalitas tahunan gagal jantung masih sebesar 7,2 % meskipun telah diberikan terapi medis terbaru.9,17
Transplantasi jantung masih menjadi pilihan terapi untuk pasien pada stadium akhir gagal jantung. Namun banyak hambatan untuk melakukan prosedur ini seperti : sedikitnya jumlah organ donor, reaksi penolakan imunitas, dan komplikasi infeksi dan sebagainya. Karena adanya hambatan-hambatan ini para peneliti mencari terapi alternatif yang dapat secara efektif memperbaiki jantung yang rusak dan secara permanen memulihkan fungsinya.
Naskah lengkap disini
INFARK ATRIAL
Musnidarti, Jatno Karyono
Kasus infark atrial (IA) adalah suatu kondisi yang jarang ditelaah. Infark atrial dideteksi sekitar 0.7-42 persen dari penemuan otopsi infark miokard akut (IMA). Secara elektrokardiografi IA ini juga jarang dikenali, tetapi dilaporkan terjadi 1 – 17 persen pada pasien dengan IMA (Man-Hong Jim, 2004; Chou TC, 1996).
Pada rangkaian 400 kasus otopsi yang dilakukan oleh studi klinikopatologik tentang infark atrial, didapatkan 46 kasus otopsi terbukti mengalami infark miokard akut atau infark lama. Mayoritas kasus dari IA ditemukan di atrium kanan (81-98%) dan atrial appendage kanan (RAA) terjadi 78% dari right-sided infarct dan bisa menghasilkan thrombus formation. Keterlibatan biatrial relatif sering (19-24%). Tempat lainnya adalah di dinding lateral atrial kanan, regio sinus nodus dan dinding posterolateral atrium kiri, dinding posterior atrial kanan dan aurikel atrial kiri. Didapatkan juga infark atrial disertai infark posterior ventrikel kiri disebabkan oleh lesi proksimal arteri koroner kanan, terutama sekali stenosis atau obstruksi berat (Chida K, 1992 , Man-Hong Jim, 2004).
Naskah lengkap disini
29 September 2008
19 Tanda Gagal Ramadhan
25 September 2008
PENERIMAAN CALON PEGAWAI NEGERI SIPIL DI LINGKUNGAN UNIVERSITAS AIRLANGGA TAHUN 2008
23 September 2008
Lailatul Qadar
Kitab suci Al Qur’an menyebutkan Lailatul Qadar adalah malam yang lebih baik dari malam seribu bulan. Umat Muslim percaya pada malam itu pintu-pintu langit dibuka, do’a-do’a bakal dikabulkan dan segala takdir yang terjadi pada tahun itu ditentukan.
Karena Lailatul Qadar inilah Rasulullah SAW dalam banyak waktu senantiasa berusaha keras untuk mendapatkannya. Banyak penjelasan Rasulullah SAW yang sampai ke kita, tentang keutamaan-keutamaan malam yang penuh berkah ini.
Sebagai malam yang terbaik dan paling berkah diantara malam yang ada, di dalamnya Allah SWT telah menjanjikan pada hambanya yang ikhlas dan berharap untuk mendapatkan perlindungan-Nya di hari akhir, akan dilipatgandakan sampai 1000 bulan untuk amalan-amalan kebaikan yang dilakukan pada malam ini. Janji ini secara langsung Allah SWT katakan dalam Al Qur’an surat Al Qadr (satu surat penuh). Hal ini tentunya cukup bisa menunjukkan pada kita akan keutamaan malam Lailatul Qadar ini.
Sebagai hamba yang tak lepas dari lumpur dosa dan kemaksiatan, kita diminta untuk senantiasa membersihkan noda-noda tersebut dengan segala macam cara yang memungkinkan. Karena itulah, Ramadhan dengan Lailatul Qadarnya disunahkan bagi kita untuk berusaha memperolehnya dengan memperbanyak ibadah dan amalan-amalan yang Rasulullah SAW suatu ketika mengatakan: “barang siapa beramal pada malam Lailatul Qadar dengan penuh keimanan dan mengharap pahala dari Allah SWT, maka terampunilah dosa-dosanya yang telah lalu”. Tidak berlebihan jika Allah SWT menamainya malam kebaikannya melebihi seribu bulan.
Alangkah sombongnya manusia yang sangat membutuhkan pengampunan dari Allah SWT , menyia-nyiakan kesempatan emas yang sifatnya tak tentu dan belum tentu akan didapatkan di masa-masa yang akan datang.
Mengenai kapankah malam ini datang menjemput kita?, Rasulullah SAW, pernah memberikan penjelasan bahwa malam yang penuh dengan kebaikan (Lailatul Qadar) biasanya jatuh pada malam ganjil pada sepuluh hari terakhir bulan Ramadhan. Dalam hadist sahih Rasulullah SAW mengatakan “carilah dia (Lailatul Qadar-red) di sepuluh terakhir di bulan Ramadhan pada hitungan ganjil”. (H.R Bukhari Muslim).
Lebih dekat lagi kebanyakan ulama menguatkan pendapat yang mengatakan malam tersebut adalah malam yang ke-27. Pendapat ini dikuatkan oleh hadist-hadist yang menjelaskannya. Di antaranya perkataan Rasulullah SAW. “Barang siapa mencarinya (Lailatul Qadar-red), maka carilah di malam yang ke duapuluh tujuh” (H.R Ahmad).
Atas pendapat yang berbeda ini, kita bisa menyikapinya dengan senantiasa mengoptimalkan sepuluh malam terakhir dalam bulan yang penuh rakhmat ini. Dengan begitu kita tidak khawatir akan terlepas dari amalan Lailatul Qadar, karena kita mencarinya hanya pada malam-malam tertentu.
Bahkan bagaimana saat Lailatul Qadar datang malam ini, Rasulullah SAW menjelaskan bahwa pagi harinya matahari terbit dengan sinar putih bersih tanpa awan sedikitpun.
Dengan paparan ini kita sebagai hamba Allah SWT yang benar-benar memahami kebenaran kekuasaan-Nya sadar bahwa usaha kita dalam mencari Lailatul Qadar ini. Seharusnya kita bersama-sama mendekatkan diri kapanpun dan dimanapun tanpa dibatasi ruang dan waktu.
Bila Allah SWT sudah melihat kesungguhan kita terhadap perintahnya, bukan saja saat bulan Ramadhan atau malam Lailatul Qadar saja, maka Allah SWT akan melipatgandakan pahala. Bukti bahwa kita telah mendapatkan limpahan pahala itu dengan semakin bertambahnya amal ibadah kita, baik secara kuantitas maupun kualitas pada waktu-waktu mendatang.
Berlomba-lombalah mencari malam Lailatul Qadar, karena kita tidak mampu beribadah seribu bulan, bila kita tidak diberi umur panjang, maka rerata umur kita mungkin hanya 60 tahun, sungguh suatu waktu yang sangat singkat. Mari kita maksimalkan umur kita guna mengumpulkan deposit amal sebagai bekal untuk kehidupan berikutnya. Kami yakin tak seorangpun mukmin yang membantah :
“ada hidup setelah hidup, di sana ada kedamaian, kebahagiaan, kenikmatan dan berbagai yang kita inginkan. Semuanya kekal tak terbatas melewati ruang dan waktu”
Semua itu dapat kita raih dengan meningkatkan kesempurnaan iman yang dapat kita bangun melalui ibadah Ramadhan tahun ini. Insya Allah…
20 September 2008
Ventrassist(tm) left ventricular assist device: Sebagai Alternatif Terapi
Jeffrey D. Adipranoto
Insidens Payah jantung kongestif (congestive heart failure) yang merupakan kelainan tersering akibat disfungsi miokard telah mengalami peningkatan berupa 550.000 kasus baru per tahun di Amerika . Sebagian besar penderita tersebut diobati dengan medikamentosa atau operasi berdasar kelainan yang mendasarinya, namun sebagian hasilnya kurang memuaskan .Dalam beberapa tahun sekitar 300.000 penderita meninggal karena payah jantung, sementara lain diantaranya 15 hingga 25 % penderita menunggu transplantasi jantung.
Pada bentuk yang paling parah dari disfungsi jantung berupa kegagalan fungsi ventrikel maka transplantasi jantung merupakan satu-satunya terapi efektif untuk meningkatkan harapan hidup 97% untuk 1 tahun dan 78% untuk 5 tahun 7 . Namun di Amerika sejak tahun 1998 terjadi perpanjangan waktu tunggu untuk transplantasi jantung lebih dari satu tahun,dan hampir 75% resipien memerlukan inotropik kontinyu serta 57% telah terpasang alat bantu hidup sebelum transplantasi. Maka sebagai salah satu upaya menurunkan mortalitas penderita payah jantung , dengan adanya perkembangan tehnologi alat pendukung mekanis berupa left ventricular assist device (LVAD)menjadi alat yang cukup memberikan harapan. Pada perkembangan terakhir Ventrassist LVAD sebagai generasi III telah menggunakan tehnologi continuous-flow, rotary pump yang memiliki keunggulan ukuran lebih kecil, lebih tahan lama karena disain yang sederhana dengan sebuah komponen rotor yang berputar, tidak berisik dan lebih nyaman untuk penderita.
MANIFESTASI HIPERTIROID PADA JANTUNG
Hormon tiroid memiliki efek pada otot jantung, sirkulasi perifer dan sistem saraf simpatis yang berpengaruh terhadap hemodinamik kardiovaskuler pada penderita hipertiroid. Perubahan yang utama meliputi: peningkatan denyut jantung, kontraktilitas otot jantung, curah jantung, relaksasi diastolik dan penggunaan oksigen oleh otot jantung serta penurunan resistensi vaskuler sistemik dan tekanan diastolik. Gangguan fungsi kelenjar tiroid dapat menimbulkan efek yang dramatik terhadap sistem kardiovaskuler, seringkali menyerupai penyakit jantung primer.
Dari berbagai penelitian dan percobaan pada hewan, terbukti bahwa hormon tiroid mempunyai pengaruh langsung maupun tidak langsung pada jantung yang selanjutnya akan menghasilkan efek inotropik dan kronotropik positif pada jantung. Selain gejala-gejala klinis hipertiroid, pemeriksaan kadar hormon tiroid plasma dan tes fungsi kelenjar tiroid perlu diperiksa pada tiap-tiap penderita dengan keluhan atau kelainan jantung yang belum jelas penyebabnya sehingga dapat ditegakkan diagnosis penyakit jantung hipertiroid.
13 September 2008
GANGGUAN HEMOSTASIS PADA PENYAKIT GINJAL KRONIK DERAJAT 5
Menurut the National Kidney Foundation (NKF) Kidney Disease Outcome Quality Initiative (K/DOQI) tahun 2000, penyakit ginjal kronik (PGK) derajat 5 atau Chronic Kidney Disease (CKD) stage 5 merupakan penurunan fungsi ginjal kurang dari 15 ml/menit/1,73 m2 atau menjalani dialisis, dimana pada derajat ini sudah terjadi gagal ginjal yang harus dilakukan terapi pengganti ginjal. Data dari US Renal Data System (USRDS) tahun 1998, sebanyak 230 ribu penderita yang diterapi dengan dialisis, dan 70 ribu yang tidak menjalani dialisis, sedangkan pada tahun 2000 di Amerika, prevalensinya 0,2 % dari 300 ribu penderita yang menjalani dialisis (Levey, 2007).Banyak komplikasi yang terjadi sebagai akibat dari PGK derajat 5 diantaranya adalah komplikasi pada kardiovaskular dan pulmonal, neuromuskular, gastrointestinal, endokrin-metabolik, dermatologi, tulang, dan hematologi. Untuk yang terakhir, salah satu bentuknya adalah gangguan hemostasis (Skorecki, 2005). Sepanjang yang kami tahu, belum ada literatur yang melaporkan insiden kasus gangguan hemostasis pada PGK derajat 5. Adapun fatalitasnya cukup tinggi, apalagi pada pasien yang menjalani hemodialisis reguler. Hal tersebut dikarenakan banyaknya komponen yang terlibat tidak hanya ditentukan oleh gangguan hemostasis tetapi juga kualitas kapiler. Dengan demikian perdarahan sulit diprediksikan (Hedges,2007).
DOPAMIN DOSIS RENDAH PADA UNIT PERAWATAN INTENSIF
Diterjemahkan oleh Yusra Pintaningrum
*Seminars in Dialysis- Vol 19, No 6(November-December)2006 pp.465-47
Selama 4 dekade, dopamin dosis rendah dipertimbangkan untuk mengobati dan mencegah gagal ginjal pada unit perawatan intensif (UPI). Berbagai penyebab multifaktorial dari gagal ginjal di UPI dan adanya disfungsi organ multisistem yang bersamaan membuat perencanaan uji coba klinik untuk studi ini lebih sulit. Bagaimanapun, pada dekade terakhir, beberapa metaanalisis dan satu percobaan randomisasi besar menunjukkan kekurangan dopamin dosis rendah dalam memperbaiki fungsi ginjal. Ada beberapa alasan penyebab kurangnya efektivitas. Dopamin menyebabkan efek diuretik, sehingga sangat sedikit memperbaiki mortalitas, klirens kreatinin, maupun insiden dialisis. Bukti berkembang mengenai efek samping pada kekebalan, endokrin, dan sistem pernafasan. Hal tersebut juga potensial meningkatkan mortalitas pada sepsis. Opini dari beberapa pengarang menyatakan bahwa penggunaan dopamin dosis rendah seharusnya ditinggalkan. Beberapa obat dan modalitas terapi harus dipelajari lebih lanjut mengenai gagal ginjal di UPI.
PENATALAKSANAAN SEORANG PENDERITA SINDROMA STEVENS-JOHNSON DAN TOXIC EPIDERMAL NECROLYSIS PADA DIABETES MELLITUS
1. Yusra Pintaningrum, PPDS Ilmu Penyakit Jantung dan Pembuluh Darah, tugas di Ilmu Penyakit Dalam, FK UNAIR-RSU Dr. Soetomo
2. Ari Baskoro, Divisi Alergi dan Imunologi, Ilmu Penyakit Dalam, FK UNAIR-RSU Dr. Soetomo
3. Agung Pranoto, Divisi Endokrin dan Metabolik, Ilmu Penyakit Dalam, FK UNAIR-RSU Dr. Soetomo
Sindroma Stevens-Johnson atau Stevens-Johnson Syndrome (SJS) dan Toxic Epidermal Necrolysis (TEN) merupakan reaksi mukokutaneus akut yang berat, disertai dengan gejala sistemik, yang terjadi pada pasien dengan kegagalan respon imun. Mockenhaupt mengatakan bahwa SJS dan TEN merupakan reaksi berat pada kutaneus yang tidak dikehendaki dari suatu obat (Severe Cutaneous Adverse Reactions/SCAR). Suatu studi di Jerman barat melaporkan insiden SJS dan TEN 0,93 dan 1,1 kasus perjuta populasi pertahun. SJS dan TEN dapat terjadi pada semua ras. Studi epidemiologi menunjukkan bahwa wanita lebih banyak dari pria, dengan rasio pria dibanding wanita berkisar antara 0,5-0,7 (Mockenhaupt,1998; Klein, 2006).
SJS dan TEN rentan terjadi pada pasien diabetes mellitus (DM), terutama dikaitkan dengan beberapa obat yang dikonsumsi. Dalam suatu studi prospektif di Prancis pada tahun 2001, risiko erupsi obat dapat terjadi pada pasien yang mengalami imunodefisiensi. Diantara insiden tersebut, DM menempati porsi 10%, setelah infeksi HIV, hepatitis autoimun, dan penyakit jaringan ikat (Albala, 2003). Untuk itu, setiap klinisi sebaiknya memikirkan kemungkinan terjadinya SJS, khususnya pada pasien DM.
Selamat!!
semoga menjadi anak saleh, berbakti kepada orang tua, sehat2, cerdas, dan berguna bagi agama, nusa, dan bangsa..
amin..
selamat ya dian!
12 September 2008
undangan buka puasa dan tarawih
"MENGGAPAI KESUKSESAN DI BULAN RAMADHAN"
hari/tanggal: Sabtu, 20 September 2008
Tempat : Ruang sidang kardiologi
Pembicara : Ust. Muhalimin,Lc.MM
Pukul : 17.00- selesai
atas perhatiannya kami ucapkan terima kasih
-sie kerohanian paskal-
09 September 2008
31 Agustus 2008
30 Agustus 2008
Lokasi Hotspot di Surabaya
Cafe/Resto
1 Gloria Jean’s Coffees Galaxy Mall Lt. Dasar
2 Cafe Ndok Ceplok, Jl. Tumapel No. 41
3 Country Heritage Resort, Nginden Intan Utara No. 7
4 Cita Selera /The Duck King, Galaxy Mall Lt. 2
5 Mc Donald Mulyosari
6 Cafe Makan Time, Jl. Mojopahit
7 Resto Delisia Nginden Intan Raya No. 1A
8 Mc Donald Raya Darmo
9 De Excelso Mal Galaxy - Dharmahusada
10 RM Legok Asri, Sepanjang
11 Pondok Tempo Dulu, Jl. Sulawesi 54
12 Kafe Excelso, Galaxy Mall Extension
13 Mc Donald Plasa Marina
14 Golf Graha Family
15 Dome Cafรฉ Pakuwon Supermall
16 RM Ria Kombes M. Duryat
17 Pondok Tempo Dulu Puri Widya Kencana Citraland
18 Sea Master Restoran Bundaran HR Muhammad
19 Exelso Surabaya Plaza Jl. Pemuda
20 Cafรฉ X Tunjungan Plasa Tunjungan Plaza Lt3
21 RM Thai Express Tunjungan Plaza 3 LG
22 McDonald Basuki Rahmad
23 Dome Cafรฉ Tunjungan Plaza Lt3
24 Cita Selera /The Duck King Tunjungan Plaza 4 LG
25 Resto Dapur Desa Jl. Basuki Rachmat
26 Telkom Cafรฉ Tunjungan Plaza 2
27 Tomodachi Cafรฉ Jl. Embong Ploso
28 Hugo’s Cafรฉ Sheraton Hotel
29 Water Front Cafรฉ Jl. Kedungsari
30 Coffee Toffee Wisma Mandiri
31 Golden Meteor
Cafรฉ & BarHotel
1 Royal Paza (Food Court)
2 Sinar Hotel, Jl. Raya Pabean No. 136
3 New Grand Park Hotel
4 Hotel Weta Jl Gentengkali
5 Grand Interwisata/Graha Resident
6 Tandes Kondominium Graha family
7 Hotel Royal Regal Jakgung Suprapto
8 Loby Hotel Bisanta Jl. Tegalsari
Mall/Plaza
1 Royal Paza (Food Court)
2 Mall Giant A. Yani
3 Mall Sinar Bintoro, Jl. Jemursari
4 Maspion Square
5 Tunjungan Electronic Centre
6 Citi Walk Pakuwon Supermall
7 Foodcourt Tunjungan Plaza lantai 5
Office/Perkantoran
1 Lanfar, Jl. Samodra
2 BRI Tower (Lobby) Jl. Basuki Rachmat
3 War Stadium Kantor Telkom DIVRE V Ketintang
4 Graha Pena Jawa Pos
5 Sumber Jaya Sakti, Jl. Jemursari No. 311
6 Zindo Mas Surabaya, Raya Waru No. 55
7 Jimbaran, Tunjungan Plasa
8 WTC - Jl. Pemuda
Public Area
1 Taman Bungkul Jl. Raya Darmo
2 Tugu Pahlawan
3 Taman Surya
4 Taman Prestasi (Blk. Grahadi) Jl. Ketabang Kali
5 Monumen Kapal Selam (Monkasel), Jl. Pemuda
Public Service
1 Kantor DPRD
2 Toko Buku Toga Mas Jl. Diponegoro
3 RS Siloam Hospital Jl. Karimunjawa
4 Auto 2000 Jl. Jemursari
5 Auto 2000 Kenjeran
6 Auto 2000 Pecindilan
7 Auto 2000 A. Yani
8 Auto 2000 Jl. Raya Waru
9 Auto 2000 Kertajaya
10 Auto 2000 Basuki Rachmat
11 Auto 2000 Soengkono Jl HR Mohamad
12 MagnetZone Bookstore & Cafรฉ Jl. BKR Pelajar
13 Plasa TELKOM Mergoyoso
14 Lab Pramita 2, Jl. HR Muhammad
15 Club House Ciputra Golf
16 Dharma Lautan Utama (R Tunggu Dermaga Ujung)
17 RS Pelabuhan (Lobby & Cafรฉ) Jl Prapat Kurung 1
18 Stasiun KA Ps Turi (R Tunggu Eksekutif & VIP)
19 RSAL Ramelan
20 RSU Haji
21 SAMSAT Manyar, Jl. Kertajaya
22 Astra International Isuzu, Raya Waru
23 Stasiun Gubeng (R. Tunggu Eksekutif)
24 Radio SS, Jl Wonokitri No. 40C
25 Toko Buku Gramedia Kertajaya
26 Lab. Pramita 1 Jl. Adityawarman No. 73-75
27 Badan Perpustakaan Jatim, Jl. Menur
28 Supermarket Carefour, Jl. Ngagel No. 137-138
29 United Motors Centre A. Yani No. 40-44
30 Pura Jala Sidi Anumarta Jl. Juanda
31 Masjid Al - Akbar, Jl. Pagesangan
32 Astra International Daihatsu Jl. Raya Waru
33 Hotel Utami Jl. Juanda
School/Campus
1 Universitas Dr. Soetomo
2 IPH Schools Raya Kedung Baruk No. 114
3 UPN Veteran - Perpustakaan, Kantin Raya Rungkut
4 Mess Uplatda TELKOM Jl. Ketintang No. 156
5 Stikosa AWS, Nginden Intan Timur I No. 18
6 Univ. PGRI Adi Buana (UNIPA), Jl. Ngagel Dadi
7 ITPS, Jl. Ratna, Surabaya
8 Mayura Sentra Musik, Manyar Kertoarjo No. 69
9 Univ.PGRI Adi Buana (UNIPA), Jl. Dukuh Menanggal
10 Univ Narotama, Edutainment Food Court AR Hakim 51
11 Kanwil DikNas P & K Jl. Genteng Kali
12 Unesa Fak. Pedidikan & Perpustakaan Lidah Kulon
13 IAIN-Perpustakaan, A. Yani No. 117
14 ITS
semua ini dapat dilihat di http://ikasmancacommunity.blogspot.com/2008/08/lokasi-hotspot-nang-suroboyo-onosatusan.html
Ramadhan tiba..
tapi kami tidak tahu apakah ini ramadhan yang terakhir atau adakah ramadhan2 lain untuk kami?
Marhaban ya Ramadhan..
dengan kerendahan hati, segenap keluarga besar PASKAL memohon maaf lahir batin..
dengan teriring doa semoga Allah menerima segala amalan ibadah yang kita kerjakan..
dan semoga mempertemukan kembali ke bulan suci berikutnya.. amin.....
berita duka
telah meninggal dunia ibu mertua dari dr. Riana, Jumat 29 agustus 2008, pukul 08.00
mudah2an semua amal kebaikan beliau diterima oleh Allah SWT, dan mudah2an keluarga yang ditinggalkan diberi kesabaran.. Amin..
Bianca's Party
29 Agustus 2008
Marhaban yaa Ramadhan
Bekal-bekal Ramadhan 10 malam terakhir
Biar sahur-nya ngga kesiangan silakan juga download Jadwal Imsak dan Sholat Surabaya dan sekitarnya
27 Agustus 2008
Selamat datang Karya Paguyuban…….…
Kemajuan teknologi informasi telah membawa perubahan dalam peradaban kehidupan manusia saat ini termasuk sangat dirasakan dalam dunia pendidikan. Dari level elementer mulai SD kelas 1 ada BSE (Buku Sekolah Elektronik) hingga perkembangan e Library di berbagai pendidikan tinggi. Tak ketinggalan dunia pelayanan kesehatan hingga forum-forum non formal kecil lainnya telah menggunakan perangkat teknologi komunikasi dan informasi.
PASKAL sebagai paguyubannya para Peserta Pendidikan Dokter Spesialis Jantung Fakultas Kedokteran Unair tentunya tidak lepas dari berbagai aktifitas mulai yang bernuansa akademik, kekeluargaan, kerohanian maupun aktifitas individu dan sosial lainnya. Sungguh keberadaan wadah yang bisa merekam, menyalurkan dan menampung semua aktifitas untuk kepentingan sendiri, orang lain, saat ini dan masa mendatang sangatlah urgen. Belum lagi, benefit dapat melakukan interaksi dan komunikasi dengan berbagai pihak yang tentu akan memberikan peluang dan kesempatan kerjasama yang lebih baik. Jargon kekinian mengatakan siapa yang menguasai informasi dialah akan menguasai dunia.
Menatap ke depan, sayap berkepak siap terbang, menjelajah dan menjawab tantangan saat ini dan masa depan. Mengawali itikad untuk menjadi lebih baik, setitik karya yang masih menuntut pengembangan yang masih luas dan panjang. Pasti banyak kelemahan, kekurangan dan ketidaksempurnaan sehingga diperlukan kerja keras,kesabaran dan konsistensi. Namun segala impian akan segera menjadi kenyataan dengan kebersamaan dan saling mengisi. Semoga ketersediaan sarana teknologi informasi - komunikasi berupa website atau blog paguyuban asisten kardiologi Airlangga, Surabaya bisa bermanfaat dan memberi nilai tambah …… Semoga !
Selamat....dok !!??
PROGRAM KERJA DEPARTEMEN KARDIOLOGI DAN KEDOKTERAN VASKULAR FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS AIRLANGGA TAHUN 2008 - 2010
Program Kerja Departemen Kardiologi dan Kedokteran Vaskular tahun 2008 – 2010 mengacu pada beberapa hal sebagai berikut :
1. Visi dan Misi Universitas Airlangga-BHMN.
2. Rumusan Hasil Rapat Kerja Pimpinan Universitas Airlangga-BHMN, tanggal 29-30 Januari 2008.
3. Program Kerja Fakultas Kedokteran Universitas Airlangga.
4. Realitas Kondisi Internal yang ada pada Departemen Ilmu Penyakit Jantung
Program kerja Departemen Kardiologi dan Kedokteran Vaskular tahun 2008 – 2010 disusun dalam sistem matrix untuk setiap tahunnya, disertai target pencapaian program dalam bentuk prosentase. Pada dasarnya Program Kerja tahun 2008 identik dengan Program Kerja tahun 2010, yang membedakan keduanya adalah prosentase pencapaian program. Evaluasi prosentase pencapaian program dilaksanakan nanti pada setiap akhir tahun berjalan. Prosentase pencapaian program 100% menunjukan bahwa program tersebut telah berjalan sepenuhnya pada tahun 2008. Selain itu pada Program Kerja ini, disertakan pula Struktur Organisasi Departemen.
Naskah lengkap disini
26 Agustus 2008
SICILIAN GAMBIT SUATU PENDEKATAN ALTERNATIF DALAM PENGKLASIFIKASIAN OBAT-OBATAN ANTI-ARITMIA
Sebelum tahun 1960-an, pengklasifikasian obat-obatan anti-aritmia (OAA) belum menjadi perhatian para ahli karena kurangnya OAA yang tersedia pada saat itu. Hingga pada tahun 1950-an, misalnya, hanya ada dua jenis OAA yang tersedia yakni quinidine (diperkenalkan oleh Walter Frey pada tahun 1918) dan procainamide (ditemukan oleh Mark tahun 1951). Jenis OAA mulai bertambah jumlahnya pada tahun 1950 ketika Southworth memperkenalkan lidocaine dan ketika Harris-Kokernot menemukan efek anti-aritmia diphenylhidantoin. Selanjutnya Vaughan William pada tahun 1963 memperkenalkan obat pronethanol, suatu jenis obat beta-adrenergic receptor blocker yang memiliki efek anti-aritmia. Dengan makin bertambahnya jumlah OAA, para ahlipun mulai merasa pentingnya suatu pengklasifikasian, yang diharapkan dapat mempermudah pemahaman dan penggunaan obat-obatan anti-aritmia.1,2
Pada tahun 1970-an diperkenalkan dua sistem pengklasifikasian OAA, yakni yang dikembangkan oleh Singh dan Vaughan William (1970) dan oleh Hoffman dan Bigger (1971). Singh-Vaughan William mengkategorikan OAA atas empat kelas berdasar kerja elektrofisiologinya, yakni kelas-kelas I (sodium-channel blocker), II (beta-adrenergic receptor blockers), III (outward potassium conductance blockers) dan IV (calcium channel blockers). Sedangkan Hofman dan Bigger membagi OAA atas dua kelas, yakni obat-obatan yang bekerja mengurangi Vmax serta menekan eksitasi otot jantung (seperti quinidine dan procainamide) dan obat-obatan yang bekerja tanpa mengurangi Vmax dan tidak menghambat eksitasi otot-otot jantung. Dalam perjalanan selanjutnya, sistem klassifikasi Vaughan William lebih banyak digunakan, meskipun sebenarnya sistem ini juga mengadopsi dasar klasifikasi dari Hofman-Bigger dan ahli-ahli yang lain. Tahun 1974, misalnya, Singh memasukan konsep Hofman-Bigger kedalam sistem Singh-Vaughan William dan karenanya membagi kelas I klasifikasi Singh-Vaughan William menjadi sub-kelas Ia (obat yang mengurangi Vmax dan memperpanjang repolarisasi) dan Ib (obat yang mengurangi Vmax dan memperpendek repolarisasi). Harrison (1981) kemudian menambah sub-kelas Ic (obat yang mengurangi Vmax dan tidak mempengaruhi repolarisasi) untuk melengkapi klasifikasi Vaughan William. 1,2 Karena itu, klasifikasi Singh-Vaughan William yang ada saat ini bukan semata-mata didasarkan pada klassifikasi Singh-Vaughan William, namun hakekatnya merupakan kombinasi ide dari ahli-ahli lainnya. Karena itu pulalah, beberapa ahli menyebut klasifikasi Vaughan William ini sebagai klasifikasi Singh-Hauswirth-Harrison-Vaughan William (S-H-H-VH).3
Naskah lengkap disini
Slide disini
23 Agustus 2008
Kardiologi pediatri
22 Agustus 2008
NESIRITIDE INTRAVENA, SUATU PEPTIDA NATRIURETIK UNTUK TERAPI GAGAL JANTUNG AKUT
Gagal jantung merupakan salah satu masalah kesehatan di masyarakat yang penting. Saat ini, di Amerika Utara dan Eropa terdapat lebih dari 15 juta pasien dengan gagal jantung dan setiap tahun terjadi hampir 1,5 juta kasus baru. Gagal jantung merupakan penyebab tersering perawatan di rumah sakit pada populasi berusia lebih dari 65 tahun (Weibel, 2002; Mueller, 2004). Di seluruh Indonesia, secara epidemiologis diperkirakan jumlah pasien akan bertambah setiap tahunnya.
Gagal jantung akut memiliki prognosis yang jelek. Pasien gagal jantung dengan NYHA Functional Class IV memiliki angka mortalitas 40-50 % per tahun. Kematian mendadak dengan kemungkinan penyebab suatu aritmia ventrikel sering terjadi yaitu sebesar 20-50 % pasien. Sedangkan angka rehospitalisasi dengan frekwensi 1 kali atau lebih selama 12 bulan sebesar 45%.
Di negara-negara Eropa, penanganan gagal jantung menghabiskan 1-2% dari total biaya pemeliharan kesehatan masyarakat, di mana 75% dari biaya penanganan gagal jantung tersebut digunakan untuk biaya perawatan di rumah sakit. Diperkirakan biaya perawatan di rumah sakit untuk pasien-pasien gagal jantung akut setiap tahunnya mencapai 12,7 milyar dollar AS.
Gagal jantung akut dekompensata sering dipandang hanya sebagai kelainan volume overload dan cardiac output yang rendah. Strategi penanganan yang ditujukan untuk memaksimalkan cardiac output ternyata menghasilkan peningkatan angka mortalitas, sedang diuretik sebagai monoterapi berakibat pada peningkatan systemic vascular resistance (SVR) dan aktivasi refleks neuroendokrin.
Saat ini, diketahui bahwa gagal jantung akut ditandai dengan peningkatan left ventricular (LV) filling pressure yang mencerminkan adanya kombinasi antara peningkatan SVR dengan fungsi sistolik dan diastolik yang terganggu. Kenyataan ini telah menggeser penanganan gagal jantung akut dengan fokus pada diuretik sebagai monoterapi dan atau inotropik intravena ke arah penggunaan peptida natriuretik dan vasodilator dikombinasi dengan diuretik.
Naskah lengkap disini
Inferior Vena Cava Filter on Lower Limb Deep Vein Thrombosis
Trombosis vena profunda dan emboli pulmonal merupakan dua hal dari satu rangkaian proses penyakit. Trombosis vena profunda tungkai bawah menjadi penyebab lebih dari 90% kasus emboli pulmonal, namun hanya sekitar 10% kasus tersebut tampak secara klinis. Komplikasi paling berat dari penyakit tromboemboli vena adalah emboli pulmonal. 8,16
Trombosis vena profunda paling sering terjadi pada tungkai bawah dan dapat pula timbul hanya pada vena tungkai atas atau pelvis. Culprit veins yang sering terlibat pada kejadian emboli pulmonal yang bermakna secara klinis adalah cephalad sampai dengan trifurkasio. 16
Emboli pulmonal akan menimbulkan simtom bila emboli berukuran besar, dan bila emboli berdiameter lebih dari 7,5 mm dapat berakibat fatal. Perawatan di rumah sakit diperlukan bagi pasien dengan emboli pulmonal. Di Amerika Serikat, setiap tahun didiagnosis 355.000 pasien dengan emboli pulmonal, dan sebanyak 240.000 diantaranya meninggal. Emboli pulmonal menempati urutan ketiga sebagai penyebab tersering kematian mendadak penyakit kardiovaskular. 8
Antikoagulan sistemik dengan heparin intravena dilanjutkan dengan warfarin oral masih menjadi modalitas utama pengobatan trombosis vena profunda dan pencegahan terjadinya emboli pulmonal. Penggunaan heparin merupakan tonggak revolusi pengobatan emboli pulmonal dengan menurunkan risiko emboli pulmonal yang fatal hingga 75% dan menurunkan risiko kekambuhan terjadinya emboli pulmonal dari 25 % menjadi 2%. 8, 16
Meskipun demikian, terdapat beberapa laporan bahwa sekitar 33% pasien dengan emboli pulmonal kambuh dengan terapi antikoagulan yang telah diberikan secara adekuat. Terapi antikoagulan berkaitan pula dengan risiko perdarahan, sehingga perlu dihindari pemakaian pada pasien dengan resiko gagal terapi yang tinggi, yaitu meliputi pasien dengan stroke perdarahan, metastasis sistem saraf pusat atau kelainan perdarahan. Heparin dapat dipakai selama kehamilan namun warfarin memiliki efek samping bemakna pada perkembangan janin karena warfarin dapat menembus plasenta.
Naskah lengkap disini
RAHADIAN'S WEDDING
Nikah merupakan jalan fitrah yang bisa menuntaskan gejolak biologis dalam diri manusia, demi mengangkat cita-cita luhur yang kemudian dari persilangan syar’i tersebut sepasang suami istri dapat menghasilkan keturunan, hingga dengan perannya kemakmuran bumi ini menjadi semakin semarak.
Selamat ya bro, moga acaranya lancar...
EMERGENT PERCUTANEOUS TRANSVENOUS MITRAL COMMISUROTOMY IN SEVERE MITRAL STENOSIS WITH CARDIAC ARREST AFTER CESARIAN SECTION
Pasien stenosis mitral dengan kehamilan merupakan masalah kesehatan yang umum terjadi di negara-negara berkembang termasuk di Indonesia.8, 12 Masa kehamilan dan peripartum berkaitan dengan perubahan kardiosirkulasi penting yang dapat menyebabkan perburukan klinis yang nyata pada wanita dengan kelainan jantung. 14, 16 Seringkali pasien-pasien demikian memerlukan masa tirah baring dan hospitalisasi yang lebih lama walaupun terapi secara klinis telah dioptimalkan. 16
Dari 75% pasien dengan penyulit penyakit jantung selama kehamilan, stenosis mitral merupakan kelainan terpenting dan paling sering terjadi. Angka mortalitas pasien dengan stenosis mitral berat pada kehamilan mencapai 5%.10 Persalinan, melahirkan dan permulaan nifas merupakan masa paling berisiko karena terjadinya beban tambahan sistem kardiovaskular pada wanita .10,15 Telah diketahui bahwa tindakan seksio sesaria dengan berbagai teknik anestesinya berkaitan pula dengan perubahan hemodinamik secara bermakna.8
Setelah diperkenalkan pertama kali oleh Inoue dkk pada tahun 1984, berbagai laporan menyatakan bahwa Percutaneous Transvenous Mitral Commisurotomy (PTMC) dapat memperbaiki dengan segera kondisi hemodinamik pasien-pasien stenosis mitral. Banyak penelitian menunjukkan bahwa PTMC merupakan tindakan yang aman dan efektif dibandingkan tindakan bedah katup mitral pada kehamilan dengan stenosis mitral berat.11,12 Pada keadaan gawat darurat di mana profil hemodinamik memburuk, emergency PTMC perlu dilakukan untuk menyelamatkan jiwa pasien.
Naskah lengkap disini
PEMERIKSAAN SONOGRAFI VASKULAR EKSTREMITAS ATAS
Usia lebih dari 65 tahun, diabetes mellitus dan merokok merupakan faktor risiko yang berkorelasi kuat terhadap kejadian penyakit vaskular perifer. Menurut WHO 2002, diperkirakan populasi berusia lebih dari 65 tahun di seluruh dunia meningkat dari 420 juta pada tahun 2000 menjadi 973 juta pada tahun 2030. Data Wild et al 2004, menunjukkan bahwa prevalensi diabetes mellitus di Indonesia diperkirakan meningkat dari 8,1 juta pada tahun 2000 menjadi 21,3 juta pada tahun 2030. Sedangkan WHO 1996 menyebutkan insidensi merokok meningkat sekitar 1,7 % per tahun di negara-negara sedang berkembang.
Permasalahan kelainan vaskular ekstremitas atas lebih kompleks. Ekstremitas atas memiliki struktur dan fungsi yang unik dengan anatomi vaskular yang rumit. Kelainan vaskular ekstremitas atas dapat disebabkan oleh berbagai hal, meliputi aterosklerosis, kompresi mekanis pada daerah thoracic outlet, vasospasme arteri jari, trauma disertai trombus pada tangan dan pergelangan, tromboemboli jantung serta aneurisma lengan proksimal. Oleh karenanya perlu dipikirkan berbagai penyebab tersebut bila menghadapi kelainan vaskular ekstremitas atas.
Berbagai kelainan vaskular yang sering dijumpai dalam praktek sehari-hari dapat didiagnosis dengan modalitas pemeriksaan non invasif secara baik. Modalitas pemeriksaan non invasif memperbaiki hasil evaluasi dengan memberikan ukuran obyektif dari berbagai parameter anatomis ataupun fisiologis. Ultrasonografi Doppler merupakan modalitas non invasif yang penting dalam deteksi kelainan vaskular perifer.
Naskah lengkap disini
INTERVENSI KORONER PERKUTAN PADA PENDERITA DIABETES
Saat ini, terdapat lebih dari 150 juta penduduk menderita Diabetes Mellitus (DM) di seluruh dunia dan diperkirakan jumlah ini akan meningkat mencapai 300 juta pada tahun 2025. Di negara kita, pada tahun 2000 terdapat 8.4 juta penduduk menderita DM dan pada tahun 2030 jumlah ini diperkirakan meningkat mencapai 21,3 juta penduduk, dimana dengan jumlah tersebut menempatkan negara kita pada peringkat ke-4 tertinggi di dunia.
DM menyebabkan peningkatan secara bermakna prevalensi coronary artery disease (CAD). Pada pasien diabetes, kejadian CAD meningkat 2-4 kali lipat lebih sering dibanding pasien non-diabetes. DM juga merupakan salah satu faktor risiko independen meningkatnya angka mortalitas kardiovaskular. Lebih dari 50% kematian pasien diabetes disebabkan karena kejadian kardiovaskular.7,8,9 Sementara itu, angka survival pasien berusia lebih dari 65 tahun dengan CAD menurun secara bermakna pada pasien diabetes bila dibandingkan pasien non-diabetes. 26
Presentasi klinis CAD pada pasien diabetes cenderung lebih buruk di banding pasien non-diabetes. Diketahui pula bahwa baik secara klinis maupun angiografi, outcome tindakan percutaneous coronary intervention (PCI) pasien diabetes lebih buruk dibanding pasien non-diabetes. 1,2,3 Meskipun berbagai perkembangan meliputi pemakaian stent intra koroner dan glycoprotein IIb/IIIa antagonist telah menghasilkan outcome tindakan intervensi yang lebih baik, namun perbedaan outcome masih terjadi antara pasien diabetes dan non-diabetes.
Pada tinjauan kepustakaan ini akan dibahas beberapa hal mengenai tindakan PCI pada pasien diabetes.
Langkah lengkap disini
SEORANG WANITA DENGAN EBSTEIN’S ANOMALY
Pada tahun 1866, Wilhelm Ebstein pertama kali melaporkan suatu kasus kelainan katup trikuspid dengan judul “Concerning a very rare case of insufficiency of the tricuspid valve caused by a congenital malformation“. 7 Pada tahun 1927, Alfred Amstein mengusulkan nama kelainan kongenital katup trikuspid yang khas tersebut sebagai Ebstein’s anomaly. Kemudian pada tahun 1937, Yates dan Saphiro melaporkan kasus Ebstein’s anomaly yang disertai dengan data elektrokardiografi dan radiologi .
Ebstein’s anomaly ditandai dengan letak daun posterior dan septal dari katup trikuspid yang bergeser ke apikal sehingga terjadi atrialisasi ventrikel kanan, dan seringkali disertai kelainan jantung yang lain seperti atrial septal defect (ASD), patent foramen ovale (PFO), pembesaran atrium kanan dan kelainan miokard.
Prevalensi Ebstein’s anomaly secara pasti di Amerika Serikat tidak diketahui, karena kelainan dengan derajat ringan dari kasus ini seringkali tidak terdiagnosis.12 Diperkirakan angka kejadiannya sebesar 1-5 kasus per 200.000 kelahiran hidup dan menempati 0,5-1% dari seluruh kelainan jantung kongenital.
Sebagai kelainan kongenital yang kompleks, Ebstein’s anomaly memiliki spektrum yang luas, baik secara klinis maupun patologi-anatomis. Tidak satupun pasien memiliki kelainan yang sama dengan pasien yang lain. Perjalanan klinis bervariasi tergantung tingkat pergeseran letak katup trikuspid. Dengan demikian, pengetahuan yang memadai tentang berbagai variabel hemodinamik, perbedaan secara anatomis serta alternatif penatalaksanaan dari kelainan ini menjadi hal yang penting.
Naskah lengkap disini
RISIKO STENT THROMBOSIS
Saat ini, lebih dari 80% kasus intervensi koroner diluar negeri dilaksanakan dengan pemasangan stent. Keadaan yang serupa terjadi pula di negara kita dimana pemasangan stent telah dimulai sejak tahun 1992 dan jumlahnya terus makin bertambah. Hal demikian bisa dimengerti, karena stent memiliki keunggulan dibanding balloon angioplasty dalam hal pencegahan penutupan arteri mendadak (abrupt vessel closure), dapat mengurangi angka revaskularisasi arteri bermasalah (target vessel revascularization), dan telah terbukti dapat mengurangi risiko penyumbatan kembali setelah intervensi (restenosis).
Keberhasilan jangka panjang dari pemasangan stent koroner terkendala oleh kejadian restenosis. Angka kejadian restenosis meningkat seiring dengan peningkatan jumlah pemasangan stent. Angka kejadian restenosis berkisar antara 10% sampai dengan 58% tergantung dari karakteristik lesi di arteri koroner dan variabel-variabel yang ada pada pasien. Sebagai upaya pencegahan terjadinya kejadian restenosis maka muncul terobosan teknologi berupa penggunaan drug-eluting stent (DES).
Naskah lengkap disini
21 Agustus 2008
CME online
Undang undang Republik Indonesia No 29 tentang Praktik Kedokteran mengamanatkan bahwa Pengaturan Praktik Kedokteran bertujuan untuk memberikan perlindungan kepada pasien, mempertahankan dan meningkatkan mutu pelayanan medis yang diberikan dokter dan dokter gigi, dan memberikan kepastian hukum kepada masyarakat, dokter dan dokter gigi.
Setiap dokter atau dokter gigi yang berpraktik wajib mengikuti pendidikan dan pelatihan kedokteran dan kedokteran gigi berkelanjutan yang diselenggarakan oleh organisasi profesi dan lembaga lain yang diakreditasi oleh lembaga profesi dalam rangka penyerapan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi kedokteran.
CME (Continuing Medical Education) online gratisan bisa lewat web site nya medscape, cleveland atau princeton. Kalo harvard emang bayar, tapi karena Indonesia terkatagorikan third world countries jadi diskon separuh harga, ga tau mesti bersyukur atau tercenung hehehe.
Kalo Paskalers tertarik ikutan CME, ayo download materinya disini
19 Agustus 2008
EPIDEMI TERKINI SINDROMA KARDIOMETABOLIK DEFINISI, KLASIFIKASI, DAN PENANGANAN TERBARU
Carmets tersebar luas di seluruh dunia dan ditemukan di berbagai etnik termasuk Asia tenggara. Di Amerika prevalensi Carmets mencapai 24% bahkan di Mexico mencapai 32% hal ini terkait dengan tingginya angka hiperglisemia dan hipertensi. Data Epidemiologi menunjukkan bahwa prevalensi Carmets di Asia Tenggara meningkat terkait dengan rendahnya kolesterol HDL dan secara genetik ada kecenderungan terjadi resistensi insulin pada populasi ini.
Meningkatnya prevalensi Carmets sejalan dengan meningkatnya prevalensi obesitas yang merupakan salah satu komponen dari Carmets. Di Amerika prevalensi obesitas (BMI ≥ 30 kg/m²) di tahun 2005 mencapai 25% diperkirakan tahun 2030 mencapai 43%.4 Di Indonesia data dari Direktorat Bina Gizi masyarakat melakukan pemantauan terhadap 10.494 orang di 14 kota diperoleh hasil pada laki-laki 12.8% overweight dan 2.5% obese sedang pada wanita 20.0% overweight dan 5.9% obese.
Carmets lebih bersifat asymptomatic sehingga tidak banyak data yang diperolah mengenai komponen Carmets, munculnya manifestasi Carmets ke permukaan merupakan sebagian kecil dari jumlah yang sebenarnya sehingga masih bersifat “the iceberg concept”.
Carmets berhubungan erat dengan peningkatan kejadian CVD yang meliputi Coronary heart disease, Cerebrovascular disease, dan peripheral vascular disease. Dikatakan bahwa orang dengan Carmets tiga kali lebih besar beresiko terjadi CVD dibandingkan dengan orang tanpa Carmets dan prevalensinya yang bersifat fenomina gunung es maka Carmet menjadi isu besar dalam dunia kesehatan.
Naskah lengkap disini
17 Agustus 2008
In Memoriam
Innalillahi wa innailaihi rojiun.. keluarga besar PASKAL turut berduka cita atas meninggalnya dr. Rudi Atmoko, SpJP, tanggal 16 Agustus 2008, sekitar pukul 18.00, semoga amal ibadah beliau diterima disisi-Nya, dan keluarga yang ditinggalkan diberi kesabaran yang luar biasa...
alamat duka : Sutorejo Utara VIF/24 Surabaya..
Diantara jejak dr. Rudi Atmoko, SpJP (Alm) on net :