Syok kardiogenik adalah kondisi dimana terjadi perfusi jaringan yang tidak adekuat akibat adanya disfungsi miokard, terbanyak disebabkan oleh infark miokard akut (IMA). Syok kardiogenik merupakan penyebab kematian tersering pada penderita IMA, insiden ini tetap konstan selama 25 tahun. Pada beberapa penelitian, insidens penderita dengan IMA disertai syok kardiogenik mencapai 8,6%, sedangkan angka mortalitas penderita ini berkisar 50-80%.1,2,3,4,5
Syok kardiogenik terbanyak disebabkan oleh infark miokard anterior (55 %), kemudian inferior (46 %), posterior (21 %) dan infark multiple (50%) . Pada penderita dengan infark inferior, sekitar 30-50% terjadi infark ventrikel kanan, dan mempunyai presentasi klinik yang signifikan pada 10% penderita. Penderita dengan infark RV ini mempunyai resiko tinggi untuk terjadi syok kardiogenik, total AV blok, ruptur free wall dari ventrikel kanan, tamponade jantung, emboli paru, takikardia atrial dan supraventrikular serta atrial fibrilasi. Angka kematian infark inferior yang disertai dengan infark RV sebesar 25-30%, lebih tinggi jika dibandingkan dengan infark inferior tanpa disertai RV, sekitar 6%.1,4,6,8,9,10 Ada perbedaan syok kardiogenik akibat infark RV maupun LV, perbedaan ini terlihat dari patofisiologi, natural history dan manajemennya.
Naskah lengkap disini
Tidak ada komentar:
Posting Komentar