14 Desember 2009

MANAGEMENT OF SEVERE LEFT MAIN CORONARY ARTERY STENOSIS WITH BYPASS GRAFT FAILURE

Joeristanti Soelistyaningroem, Iswanto Pratanu

Stenosis yang signifikan pada Left Main Coronary Artery (LMCA) pertama kali dideskripsikan oleh Herrick (1912) , prevalensinya sekitar 2,5% - 10% pada penderita penyakit arteri koroner, dan sekitar 4%-6% ditemukan pada penderita yang sedang dilakukan angiografi koroner. Kondisi ini merupakan resiko tinggi , dengan angka mortalitas 5 tahun sebesar 42% jika hanya diberikan pengobatan medikamentosa. Angka morbiditas dan mortalitas ini tergantung dari beberapa faktor, termasuk beratnya stenosis LMCA, serta kondisi dari arteri koroner lainnya, yaitu Right Coronary Artery (RCA), left dominance, dan fungsi ventrikel kiri (LV) 1,2
Guideline terbaru merekomendasikan Coronary artery Bypass Grafting (CABG) sebagai terapi standar pada penderita stenosis LMCA. Karena selain mempunyai angka harapan hidup yang lebih bagus, beberapa penderita stenosis LMCA juga mempunyai multi-vessel coronary artery disease dimana revaskularisasi koroner dengan CABG mempunyai beberapa keuntungan.2,3,4
Meskipun teknik CABG yang semakin berkembang, iskemia miokard paska operasi masih merupakan problem yang penting, terjadi pada 3%-5% penderita post CABG. Oklusi graft atau trombosis merupakan penyebab tersering terjadinya iskemia ini, dan mempunyai angka morbiditas dan mortalitas yang cukup signifikan. Dilaporkan rata-rata angka mortalitas graft failure sekitar 14,5%- 21,7 %. Dimana arteri radialis graft mempunyai resiko tinggi terjadinya oklusi maupun severe flow limiting disease. Pemeriksaan angiografi koroner berguna untuk menegakkan diagnosa, mengetahui penyebab dari graft failure, serta menentukan tindakan selanjutnya. Penderita dengan graft failure akibat proses patologis dapat dilakukan PCI pada native coronary artery dengan aman

Naskah lengkap disini

1 komentar:

hap_sm mengatakan...

wah sip2 nambah info.ppds kardio ya???

saya juga pngn...doakan bisa masuk fk unair ya....

amin....

Media Edukasi dan Silaturahmi Alumni & PPDS Kardiologi Unair

Non Scholae Sad Vitae

Google
WWW Blog ini